Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat strategi bisnis berbasis ekosistem syariah untuk menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.
Salah satu fokus utama adalah pengembangan layanan emas, yang kini menjadi pilar penting dalam ekosistem keuangan syariah BSI.
Sejak diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025, layanan BSI Emas mencatat perkembangan signifikan. Hingga Juni 2025, akumulasi saldo emas nasabah sudah menembus 1 ton, dengan pertumbuhan saldo mencapai 110% year to date (YtD).
Jumlah transaksi pembelian emas melalui aplikasi BYOND juga melonjak 191% YtD.
Baca Juga: Perbankan Genjot Fee Based Income Lewat Digitalisasi dan Ekosistem Baru
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menjelaskan emas masih menjadi instrumen investasi favorit masyarakat karena sifatnya sebagai safe haven, mudah diakses, dan tahan terhadap inflasi.
Untuk itu, BSI terus mengembangkan berbagai produk emas, mulai dari BSI Emas, Cicil Emas, Gadai Emas, hingga BSI Gold.
“Inovasi emas tidak hanya mendukung pembiayaan, tapi juga mendorong pertumbuhan fee based income (FBI). Hingga Juli 2025, FBI BSI tumbuh sekitar 34,33% year on year,” kata Wisnu dalam siaran pers, Rabu (10/9/2025).
Pertumbuhan FBI tersebut ditopang tiga segmen utama: bisnis emas yang mencatat pertumbuhan lebih dari 60%, disusul treasury sekitar 30%, dan e-channel sebesar 20%.
Baca Juga: Fee Based Income BSI dari Bisnis Emas Melonjak 315% per Maret 2025, Ini Penyebabnya
Wisnu menambahkan, strategi pengembangan ekosistem syariah BSI bersifat menyeluruh, mulai dari pendanaan, pembiayaan, hingga transaksi.
“Harapannya, close loop ecosystem ini akan menjadi sumber pertumbuhan FBI yang berkelanjutan. Kami bersyukur fokus pada bisnis yang tepat memberi dorongan kuat bagi kinerja perusahaan,” ujarnya.
Selanjutnya: Wisata Golf Jadi Tren, Indonesia Tawarkan Pengalaman Main Sambil Liburan
Menarik Dibaca: Wisata Golf Jadi Tren, Indonesia Tawarkan Pengalaman Main Sambil Liburan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News