Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk berupaya meningkatkan penyaluran kredit ke sektor pertanian dan perkebunan. Seiring komitmen BSI untuk mendukung green economy dan langkah memperkuat ketahanan pangan nasional.
BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 12,6 triliun untuk sektor pertanian dan perkebunan per Juni 2022. Jumlah tersebut berkontribusi 6,6% dari total penyaluran kredit BSI di paruh pertama tahun ini.
Guna meningkatkan kredit ke sektor ini, bank bersandi saham BRIS ini memperkuat kerja sama dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terkait penyediaan fasilitas pembiayaan dan fasilitas pengalihan hutang untuk distributor pupuk (Distributor Financing).
Baca Juga: BSI Beri Akses Pembiayaan Rp 100 Miliar ke Pupuk Kalimantan Timur
Pada tahap awal, BSI menyiapkan pendanaan lebih dari Rp 100 miliar guna mendorong para distributor pupuk naik kelas.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyampaikan pertanian dan perkebunan menjadi salah satu sektor yang dibidik perseroan guna meningkatkan kontribusi BSI dalam hal green economy.
Dengan adanya kesinambungan pertanian dan perkebunan yang dikelola dengan baik maka sektor ini akan memberikan dampak positif untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
“Ini menjadi komitmen BSI sebagai bank syariah untuk ambil peran untuk memajukan komoditi pertanian dan perkebunan, dimulai dari hulu yakni kemudahan akses permodalan pembiayaan pupuk,” kata Anton dalam keterangan tertulis pada Selasa (20/9).
Baca Juga: Unggul di Industri,BSI Dinobatkan sebagai BankSyariah Terbaik versi Best Syariah2022
Terkait kerja sama BSI dengan PKT, menurut Anton, kolaborasi ini sebagai inisiasi guna penyiapan akses permodalan untuk meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia.
Selain itu, BSI juga telah menyiapkan skema pembiayaan berbasis syariah untuk lebih dari 300 perusahaan distributor PKT, khususnya terhadap distributor pupuk non subsidi.