Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengincar pertumbuhan laba yang cukup besar pada 2017. Bank berkode emiten BBTN ini menargetkan kenaikan laba sebesar 20% year on year (yoy).
Menurut Maryono, Direktur Utama BTN, target laba pada 2017 didorong dari pertumbuhan kredit sebesar 21% sampai 23%. “Peningkatan kinerja tahun ini dilakukan dengan meningkatkan pembiayaan perumahan,” ujar Maryono, ketika memberikan paparan kinerja, Senin (13/2).
Handayani Direktur Consumer BTN menyebut, untuk KPR non subsidi diharapkan tumbuh sebesar 33% yoy, dan KPR subdisi diharapkan bisa naik di atas 17% yoy.
“Secara portofolio, KPR subsidi akan dijaga porsi sebesar 55% dan untuk non subsidi dijaga diangka 45%,” ujar Handayani.
Tahun ini, BTN akan fokus ke bisnis andalan, yaitu di bisnis KPR. Untuk bisnis KPR, bank akan meningkatkan value chain kepada kontraktor. Selain itu, BTN juga akan meningkatkan pertumbuhan dana murah dengan mengintensifkan digital banking.
Dengan peningkatan digital banking, bank juga mengharapkan kenaikan fee based income (pendapatan komisi). Selain dari digital banking, untuk meningkatkan fee based bank akan mengoptimalkan anak usaha.
Pada 2016, laba bersih BTN tercatat sebesar Rp 2,6 triliun atau naik 41,49% yoy. Kenaikan laba ini didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 20,17% yoy dan kenaikan pendapatan non bunga yang naik 13,53% yoy.
Dari sisi fungsi intermediasi pada 2016 lalu, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 18,34% yoy. Pertumbuhan kredit ini utamanya didorong oleh pertumbuhan kredit perumahan sebesar 18,43% yoy. Selain itu untuk kredit non perumahan pada 2016 mengalami kenaikan sebesar 17,6% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News