kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Laba bersih BTN tumbuh 41,49% pada 2016


Senin, 13 Februari 2017 / 16:40 WIB
Laba bersih BTN tumbuh 41,49% pada 2016


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menutup tahun 2016 dengan kinerja yang terbilang bagus. BTN mengantongi laba bersih senilai Rp 2,61 triliun per akhir Desember 2016. Nilai tersebut melejit 41,49% secara tahunan dari perolehan laba bersih 2015 senilai Rp 1,85 triliun.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pencapaian positif tersebut ditopang kinerja penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan yang mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata industri. Raihan positif laba bersih juga diikuti kualitas aset yang terus membaik.

“Kami optimistis BTN akan mampu melanjutkan kinerja positif tersebut pada tahun ini mengingat kondisi ekonomi yang mulai menunjukkan geliat positif serta berbagai kebijakan pemerintah dan regulator yang mendukung perkembangan sektor properti,” ujar Maryono dalam Paparan Kinerja per 31 Desember 2016 BTN di Menara BTN, Jakarta, Senin (13/2).

Adapun, penyaluran kredit BTN naik sebesar 18,34% secara tahunan dari Rp 138,95 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp 164,44 triliun di Desember 2016. Posisi pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata industri. Pasalnya, Bank Indonesia dalam Analisis Uang Beredar M2 merekam, kredit perbankan nasional hanya naik 7,8% yoy pada 2016.

Kredit di sektor perumahan tercatat menjadi penyokong utama kenaikan pinjaman di BTN. Kredit yang menempati 89,97% porsi pinjaman di BTN ini naik 18,43% yoy dari Rp 124,92 triliun menjadi Rp 147,94 triliun pada tahun lalu. Kemudian, pertumbuhan terbesar di segmen ini berasal dari kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang naik 30,57% yoy dari Rp 43,52 triliun menjadi Rp 56,83 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit yang positif uga turut mengerek nilai aset emiten bersandi saham BBTN ini. Per akhir tahun lalu, aset BTN tumbuh 24,66% yoy dari Rp 171,8 triliun menjadi Rp 214,16 triliun. Dengan posisi tersebut, BBTN juga tercatat menjadi bank dengan aset terbesar ke-6 di Indonesia.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan  (NPL) gross BTN per Desember 2016 berhasil ditekan ke level 2,84% dari tahun sebelumnya 3,42%. NPL nett juga membaik dari 2,11% menjadi 1,85%.

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BTN juga di atas rata-rata industri. Per Desember 2016, BTN berhasil menghimpun DPK senilai Rp160,19 triliun atau naik 25,4% yoy. Sementara, data bank sentral menunjukan perbankan nasional hanya mencatatkan pertumbuhan DPK per Desember 2016 sebesar 9,5% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×