Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak diperkenalkan ke publik pada akhir Desember 2024 lalu dan diluncurkan secara resmi pada Februari 2025, Bale by BTN kian membantu efisiensi. Di mana, aplikasi tersebut kian masih memproses pengajuan KPR di BTN.
Sepanjang bulan Januari 2025 atau terhitung sejak awal tahun (year to date/ytd), BTN telah menyalurkan kredit senilai Rp 6,69 triliun. Dari total pengajuan KPR yang diajukan sepanjang bulan tersebut, sekitar 20% KPR diproses di Bale super app.
Adapun, proses KPR ini mencakup pengajuan, pengisian form, verifikasi, penilaian kelayakan calon debitur hingga persetujuan dan pencairan kredit. Semua dilakukan dalam aplikasi.
Baca Juga: Tetap Bulan Ini, Bos BTN Pastikan Rencana Penerbitan Obligasi Senilai US$ 400 Juta
“Prosesnya menjadi lebih ringkas dan lebih cepat. Jika dihitung sejak calon debitur mengajukan kredit, rata rata kami butuh waktu 3 hari untuk memberikan keputusan kredit,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, Kamis (20/3).
Nixon menambahkan aplikasi Bale juga membuka peluang ke ceruk pasar lebih luas dari yang selama ini disasar agen marketing. Masyarakat bisa berinteraksi langsung dan mengajukan KPR atau untuk kredit multi guna untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Ia berpandangan berkat sentuhan teknologi, pengukuran profil risiko calon debitur juga menjadi lebih akurat sehingga berdampak positif pada kualitas kredit.
“Memastikan pertumbuhan yang berkualitas sangat penting karena akan mempengaruhi biaya kredit bank (cost of credit) sehingga berdampak positif pada tingkat margin,” kata Nixon.
Baca Juga: Sambut Lebaran 2025, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 30 Triliun
Sementara itu, penyaluran kredit ke segmen komersil dan high yield loan juga menunjukkan perkembangan yang positif. Ekspansi perseroan dengan membuka sejumlah kantor cabang khusus untuk melayani segmen menengah atas sebanding dengan hasil yang diraih. Sejak awal tahun, kredit yang tersalurkan untuk harga rumah di atas Rp 750 juta mencapai Rp70,50 Miliar.
“Di tengah situasi makro ekonomi yang menantang, pencapaian ini cukup menggembirakan. Kami optimistis jika kondisi makin membaik, segmen ini akan menjadi tulang punggung pertumbuhan bisnis BTN ke depan,” pungkasnya.
Selanjutnya: Pasar Kripto Respons Positif Keputusan FOMC The Fed, Bitcoin Naik ke US$85.000
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Jelang Lebaran 20-26 Maret 2025, Khong Guan Besar Jadi Rp 99.500
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News