kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BTN menaikkan target laba tahun ini menjadi Rp 3 T


Senin, 19 Juni 2017 / 08:28 WIB
BTN menaikkan target laba tahun ini menjadi Rp 3 T


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis kinerja di tahun ini makin mentereng. Bank spesialis kredit properti itu pun akan merevisi target laba dalam rencana bisnis bank (RBB) di semester II 2017 mendatang.

Semula BTN memasang target laba Rp 2,8 triliun di tahun ini. Nah, pada revisi RBB nanti, bank ini menaikkan target perolehan laba menjadi Rp 3 triliun.

Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko menjelaskan, target laba Rp 3 triliun tersebut tumbuh 18% ketimbang tahun lalu.

Tahun lalu, laba BTN juga di atas target. BTN menargetkan laba Rp 2,4 triliun, nyatanya laba bank ini di tahun lalu mencapai Rp 2,6 triliun. "Tahun ini kami revisi ke atas dari Rp 2,8 triliun menjadi di atas Rp 3 triliun," kata Iman, Minggu (18/6).

Sebagai gambaran, laba bersih BTN per April 2017 meningkat 21,07% menjadi Rp 788,4 miliar.

Iman optimistis target baru laba di tahun tersebut dapat tercapai dengan asumsi pertumbuhan kredit sesuai target yakni di kisaran 20% hingga 22% di akhir 2017.

Direktur Utama BTN Maryono menambahkan, sampai dengan akhir Mei 2017, realisasi kredit dan dana pihak ketiga (DPK) BTN masih tumbuh sesuai target. Kredit BTN hingga per Mei 2017 tumbuh 18% secara tahunan. Sedangkan DPK meningkat 20%. "Kredit didorong dari kredit konstruksi dan kredit pemilikan rumah (KPR)," kata Maryono.

Untuk mendongkrak kinerja, BTN juga akan melakukan restrukturisasi kredit sekitar Rp 1,4 triliun sampai Rp 1,5 triliun. Tujuannya untuk menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah 3%.

Direktur BTN, Nixon Napitupulu menambahkan, sampai saat ini mayoritas NPL BTN masih didominasi oleh KPR non-subsidi. Restrukturisasi akan diberikan jika terdapat potensi kesanggupan membayar cicilan lantaran nasabah masih memiliki pekerjaan tetap.

"Bukan hanya restrukturisasi dan perbaikan NPL. Untuk menekan laju NPL kami juga mengambil langkah melalui penjualan maupun novasi atau colections," kata Nixon kepada KONTAN, Minggu (18/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×