kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BTN: Permintaan kredit konstruksi meningkat ditopang pengembang rumah tapak


Kamis, 22 April 2021 / 15:02 WIB
BTN: Permintaan kredit konstruksi meningkat ditopang pengembang rumah tapak
ILUSTRASI. Seorang anak?menggembalakan ternak?di area proyek pembangunan rumah tapak di Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat. (KONTAN/Muradi)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan kenaikan kredit secara keseluruhan sebesar 3,19% pada kuartal I-2021. Namun, kredit konstruksi sektor properti masih mengalami kontraksi. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh penyaluran KPR non subsidi yang tumbuh 9,04%

Kredit konstruksi BTN pada kuartal pertama 2021 hanya mencapai Rp 26,32 triliun atau turun 8,16% dari periode yang sama tahun 2020 yakni sebesar Rp 28,6 triliun. Ini artinya permintaan kredit untuk melanjutkan proyek-proyek perumahan masih lesu. 

Namun, Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, tren permintaan kredit konstruksi sudah mengalami kenaikan karena permintaan  perumahan meningkat. 

Baca Juga: BTN optimistis target pertumbuhan kredit sebesar 7% pada tahun ini bisa dicapai

"Semua kredit konstruksi saat ini terjadi di landed house. Ini sangat cepat sekali perputaran kredit konstruksi di rumah tapak ini karena akan tertutup begitu akad KPR," katanya dalam paparan kinerja kinerja kuartal I 2021, Kamis (22/4).

BTN memperkirakan kredit konstruksi ke depan akan semakin besar karena semakin banyak pengembang besar yang selama ini fokus di proyek-proyek highrise atau apartemen mulai bermain di rumah tapak. 

Insentif perpajakan melalui penghapusan PPN untuk pembelian rumah di bawah Rp 2 miliar dan pemangkasan PPN untuk harga Rp 2 miliar- Rp 5 miliar khusus untuk pembelian rumah yang bisa diserahterimakan pada Maret hingga Agustus 2021 tentu akan mendorong pengembang untuk mempercepat pembangunan proyek rumah-rumah tapak yang tidak membutuhkan waktu lama dalam melakukan proses konstruksi. 

Selanjutnya: BTN akan terus menekan biaya dana, begini strateginya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×