Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) resmi mencatatkan sekuritisasi aset dengan skema Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) bertajuk EBA-SP 03 sebesar Rp 1 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nilai EBA-SP 03 yang berhasil diserap mencapai Rp 1 triliun. Rinciannya, kelas A untuk seri A1 senilai Rp 200 miliar, lalu seri A2, mencapai Rp 713 miliar. Sementara kelas B, nilainya mencapai Rp 87 miliar.
Seluruh EBA-SP 03 tersebut diterbitkan menggunakan jaminan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN, dan sebagai jaminan kualitas kredit EBA-SP kelas A memiliki rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Kupon EBA-SP 03 kelas A bervariasi, antara lain untuk seri A1 bertenor dua tahun dengan kupon sebesar 8%. Sementara, A2 bertenor empat tahun dengan kupon sebesar 8,4%.
Kupon EBA-SP SMF-BTN 03 tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang sebesar 8,15% untuk seri A1 dan seri A2 sebesar 8,75%.
PT Sarana Multigriya Finance (SMF) selaku penerbit, arranger sekaligus pendukung kredit menyatakan lebih rendahnya bunga tahun ini karena mayoritas investor sudah mulai memahami EBA-SP ditambah tingkat pengembaliannya yang kuat, sehingga mengharuskan pihak SMF untuk menentukan tingkat bunga yang bersaing agar lebih menarik investor.
"Rating EBA-SP kami triple A, kategori paling aman untuk investor pasar modal, sehingga tingkat suku bunga lebih kompetiti," ujar Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo saat ditemui di Jakarta, Selasa (2/5).
Direktur Keuangan BTN, Iman Nugroho Soeko menyebut, sejak tahun 2009 hingga saat ini BTN telah membukukan sebanyak10 sekuritisasi. Sebanyak tujuh diantaranya adalah Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset (KIK EBA), kemudian sisanya adalah EBA-SP.
Menurut Iman, total sekuritisasi aset BTN yang dilakukan lewat skema tersebut mencapai Rp 7,46 triliun. Khusus untuk EBA-SP, penyerapannya mencapai Rp 2,2 triliun. Bank BTN yang berperan sebagai kreditur dan penyedia jasa dalam EBA-SP menilai sekuritisasi aset merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan. I
man menyebutkan, EBA-SP juga menjadi solusi pendanaan jangka panjang untuk KPR. "Diversifikasi sumber pendanaan melalui EBA-SP menjadi pilihan untuk menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BTN di rentang 17%-19%," tutur Iman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News