Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) telah menyiapkan dana untuk melunasi obligasi jatuh tempo yang mencapai Rp 5,26 triliun pada 2022.
Wakil Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan perusahaan siap melunasi obligasi jatuh tempo tersebut. Sebab perusahaan telah menyediakan dana khusus untuk membayarnya. "Likuiditas kami sangat solid. Kami juga sudah melakukan pencadangan sejak jauh-jauh hari (untuk bayar obligasi)," kata Nixon, Jumat (25/3).
Seperti diketahui, BTN memiliki total obligasi jatuh tempo sebesar Rp 5,26 triliun pada 2022. Terdiri Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2012 senilai Rp 2 triliun dan jatuh tempo pada 5 Juni 2022 dan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II 2019 seri B senilai Rp 1,17 triliun yang jatuh tempo pada 28 Juni 2022.
Kemudian Obligasi Berkelanjutan II Tahap I 2015 Seri C dengan total nominal Rp 800 miliar dan jatuh tempo pada 8 Juli 2022. Terakhir, Obligasi Berkelanjutan III Tahap I 2017 seri B dengan nilai Rp 1,29 triliun dan jatuh tempo pada 13 Juli 2022.
Baca Juga: BRI dan Telkomsel Teken Kerja Sama Pembiayaan Suplay Chain
Selain membayarkan obligasi jatuh tempo, bank pelat merah ini juga berencana menerbitkan surat utang kembali. Bank bersandi BBTN berencana menerbitkan obligasi Rp 1 triliun pada kuartal II atau kuartal III 2022.
Direktur Keuangan, Perencanaan dan Treasury BTN Nofry Roni Poetra mengungkapkan, bahwa tahun lalu perusahaan tidak menerbitkan obligasi. Namun untuk tahun ini, perusahaan akan kembali aktif menerbitkannya.
"Untuk menjaga kontinuitas di pasar obligasi di pasar sekunder obligasi BTN, maka tahun 2022 kami akan menerbitkan sekitar Rp 1 triliun," kata Nofry.
Adapun penerbitan obligasi tersebut diharapkan bisa menyokong pertumbuhan laba sebesar 11% pada 2022. Tercatat laba bersih pada 2021 mencapai Rp 2,37 triliun, atau meningkat 48,3% yoy.
Baca Juga: BNI Serahkan Hadiah Utama Mobil Listrik Tesla kepada Pemenang Undian
Selain laba, perseroan juga membidik pertumbuhan kredit sekitar 9% - 11% tahun ini. Target itu lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit 2021 sebesar 5,66% yoy menjadi Rp 274,83 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, BTN akan memperkuat transformasi sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI). Kemudian menurunkan biaya bunga untuk menambah nilai dari fitur-fitur baru seperti aplikasi mobile banking dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News