Reporter: Issa Almawadi | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Dalam kondisi likuiditas yang longgar, Bank Tabungan Negara (BTN) memilih untuk terus mengembangkan produk-produk tabungan guna meningkatkan porsi dana murah. Dengan beberapa stimulus program berhadiah, BTN yakin bisa membukukan dana murah hingga Rp 63 triliun atau berporsi 51% terhadap total dana pihak ketiga (DPK).
Sis Apik Wijayanto, Direktur BTN menjelaskan, pihaknya menargetkan pencapaian DPK hingga Rp 123 triliun di tahun ini. "Dari jumlah itu, 51% akan disumbang dana murah atau berkisar Rp 62 triliun sampai Rp 63 triliun," terang Sis Apik, Kamis (3/9).
Untuk merealisasikan target itu, Sis Apik bilang, BTN lebih memilih untuk menggelar beberapa program promo berhadiah ketimbang menahan pertumbuhan deposito. Yang terbaru, BTN menggelar undian Serbu (serba untung) dari tabungan BTN Batara. Program undian Serbu ini merupakan kelanjutan dari program undian yang sudah ada sebelumnya.
Dari program itu, Sis Apik yakin bisa mencatat nilai simpanan Rp 5 triliun dan membuat outstanding tabungan Batara mencapai Rp 13,5 triliun di akhir periode promo atau pada 31 Maret 2016 mendatang. Selain melalui program berhadiah, Sis Apik juga bilang, BTN bakal terus mengakuisisi nasabah-nasabah baru.
"Tidak hanya di mall saja, tapi nanti kami juga akan minta kantor cabang untuk aktif mendatangi perumahan-perumahan dan mendekati komunitas," ujar Sis Apik.
Hingga semester I lalu, DPK BTN tumbuh sebesar 13,2% dari Rp 101,34 triliun menjadi Rp 114,71 triliun. Pertumbuhan DPK ini ditopang oleh pertumbuhan giro yang mencapai 36,16% dan membuat rasio dana murah meningkat menjadi 47,27%. Sementara, di akhir tahun 2014, DPK BTN mencapai Rp 106,48 triliun atau tumbuh 10,67% dari Rp 96,21 triliun di akhir 2013.
Pada tahun lalu, porsi dana murah BTN mencapai 46,57% atau mencapai Rp 49,59 triliun. Dan deposito yang berporsi 53,43% bernilai Rp 56,89 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News