Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dapat dicapai sesuai guidance pada kisaran 8%-10% di tahun 2025. Hingga semester I-2025 BTN mampu membukukan DPK menjadi Rp 406,38 triliun, tumbuh 11,2% yoy.
Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu menjelaskan, transaction banking melalui Bale Properti, Bale Bisnis maupun Bale Korpora, ini mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan turut berdampak kepada pertumbuhan DPK BTN.
Baca Juga: BTN Terus Upayakan Penurunan Biaya Dana Supaya Profitabilitas Tak Tertekan
Nixon menyebut, pada semester I-2025 pengguna aplikasi Bale by BTN capai 2,7 juta, dan di akhir Agustus sudah 3 juta dengan kurang lebih 931,5 juta transaksi sepanjang semester I atau sudah 5,7 juta transaksi per hari.
"Kemudian di segmen tengah kita sudah membentuk satu divisi khusus mengenai midsize, dan ini sudah Rp 60 triliun ya, mendekati Rp 70 triliun, kita baru bentuk tahun lalu, itu yang menyebabkan pertumbuhan DPK lebih cepat, dan DPK midsize ini lebih murah daripada DPK-nya yang large," jelasnya saat Public Expose BTN, Rabu (10/9/2025).
Baca Juga: BTN Catat Nilai Transaksi BI-Fast Capai Rp 37 Triliun per Agustus 2025
Pihaknya juga disebut membentuk segmen baru yaitu private maupun yang prima, ini juga turut menambah pertumbuhan DPK perseroan, sudah mulai menjalankan beberapa kerjasama lewat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) dan sebagainya. Saat ini kata Nixon sudah ada 20-30 PMD mulai kerjasama dengan kita sejak awal tahun, dan angkanya disebut terus bertumbuh, sehingga BTN dipercaya juga untuk mengelola dana-dana kas daerah.
"Sehingga ini juga mempercepat pertumbuhan DPK BTN. Memang kalau pertumbuhan DPK kita lebih bagus dibandingkan industri, berarti memang kepercayaan masyarakat terhadap BTN semakin baik," tandasnya.
Selanjutnya: BTN Optimistis Kredit Tumbuh 9% di Tahun 2025
Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Joyday-Kaluli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
