Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Untuk terus dapat mendukung pertumbuhan bisnis, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) memastikan tak akan membagi dividen tahun depan atas kinerja 2013.
"Bank ini makin besar, juga butuh modal makin besar," sebut Direktur Utama BTPN, Jerry Ng, di Hotel Sahid Jaya, Senin, (3/6).
Pasalnya, BTPN sudah tak membagi dividen selama 5 tahun belakangan ini. Untungnya, Jerry menyebut bahwa langkah ini mendapat dukungan dari para pemegang saham.
Maka dari itu, BTPN tak hanya bertumpu pada pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk penyaluran kreditnya. Pada kuartal pertama tahun ini, kredit BTPN tumbuh 28% ke posisi Rp 41,1 triliun.
Sedangkan DPK naik 25% jadi Rp 46,6 triliun. Ini menempatkan rasio pembiayaan terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) di sekitar 86-87%.
Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BTPN pun tercatat tinggi yakni 22,8%. Ini jauh melebihi syarat minimum CAR oleh BI yakni 8%. "Saya percaya ada 2 hal tak dapat ditawar. Bank harus punya likuiditas dan modal," ucap Jerry.
Jerry menyebut, konsekuensi dari tak membagikan dividen ini berarti bahwa pihaknya harus menjaga Return on Equity (ROE). Karena jika BTPN tak berhasil mencetak laba yang sehat, pemain saham tak akan mau berlangganan bila bank yang berfokus di kredit pensiunan ini melakukan right issue.
Pada kuartal pertama tahun ini, BTPN membukukan laba Rp 572,7 miliar. Ini tumbuh 30,67% dari Rp 438,3 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News