CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Budi Gadai Catatkan Transaksi Gadai Sebesar Rp 170 Miliar per Oktober 2024


Selasa, 12 November 2024 / 18:47 WIB
Budi Gadai Catatkan Transaksi Gadai Sebesar Rp 170 Miliar per Oktober 2024
ILUSTRASI. Layanan gadai swasta, PT Budi Gadai Indonesia di Sumatera Utara.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pergadaian PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) mencatatkan kinerja positif terkait transaksi gadai.

Direktur PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) Budiarto Sembiring mengatakan, transaksi gadai perusahaan tercatat sebesar Rp 170 miliar per Oktober 2024.

"Nilai itu meningkat 22,3%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 139 miliar," ucapnya kepada Kontan, Selasa (12/11).

Baca Juga: Kinerja Bisnis Gadai di Indonesia Beragam hingga September 2024, Begini Gambarannya

Budiarto menerangkan peningkatan itu disebabkan oleh tingginya permintaan terhadap dana cepat, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Ditambah makin tingginya suku bunga yang membuat gadai menjadi pilihan yang lebih menarik dibandingkan pinjaman bank.

Lebih lanjut, Budiarto mengatakan meningkatnya transaksi gadai bisa menunjukkan bahwa orang lebih banyak berutang lewat gadai untuk menjaga likuiditas, terutama saat daya beli melemah.

Baca Juga: Per September 2024, Budi Gadai Salurkan Pinjaman sebesar Rp 152,3 Miliar

Sebab, dia bilang gadai menjadi alternatif untuk mendapatkan dana tunai dengan proses yang cepat dan mudah.

Sementara itu, Budiarto memproyeksikan bisnis gadai hingga akhir tahun cenderung terus meningkat. Hal itu dipicu daya beli masyarakat yang melemah dan adanya ketidakpastian ekonomi.

Selanjutnya: Strategi Ultrajaya (ULTJ) Serap Susu Lokal di Tengah Ketergantungan Impor Bahan Baku

Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Wilayah Yogyakarta, Hujan Ringan di Empat Kabupaten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×