kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.600   -21,00   -0,13%
  • IDX 8.003   -63,14   -0,78%
  • KOMPAS100 1.100   -3,12   -0,28%
  • LQ45 771   -1,23   -0,16%
  • ISSI 287   -2,27   -0,78%
  • IDX30 403   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 455   -0,62   -0,14%
  • IDX80 121   -0,58   -0,48%
  • IDXV30 129   -1,82   -1,39%
  • IDXQ30 128   0,62   0,49%

Budi Gadai Indonesia Buka Peluang Lakukan Inovasi Produk Gadai ke Depannya


Rabu, 15 Oktober 2025 / 10:12 WIB
Budi Gadai Indonesia Buka Peluang Lakukan Inovasi Produk Gadai ke Depannya
ILUSTRASI. Layanan gadai swasta, PT Budi Gadai Indonesia di Sumatera Utara.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Pergadaian periode 2025-2030. Dalam roadmap tersebut, tertuang salah satu tantangan utama dalam penguatan dan pengembangan industri pergadaian adalah belum optimalnya pengembangan produk dan jasa. 

OJK menerangkan saat ini, mayoritas layanan pergadaian di Indonesia masih terfokus pada produk gadai konvensional dengan pola pinjaman jangka pendek berbasis agunan emas atau barang berharga. Adapun, tren di berbagai negara menunjukkan bahwa diversifikasi produk dapat meningkatkan daya saing, seperti layanan buyback, pembiayaan mikro untuk UMKM, hingga gadai berbasis aset digital. Selain itu, layanan pergadaian syariah juga dinilai belum berkembang optimal.

Baca Juga: Budi Gadai Catat Transaksi Rp 176 Miliar per Agustus 2025

Menanggapi hal itu, perusahaan pergadaian swasta PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) memahami bahwa OJK ingin mendorong industri pergadaian agar tak hanya bergantung pada produk gadai konvensional, tetapi juga mulai mengembangkan layanan yang lebih beragam. Sejalan dengan arah roadmap itu, Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring mengatakan pihaknya akan membuka peluang untuk mengembangkan inovasi produk gadai lainnya.

"PT Budi Gadai Indonesia masih mempelajari peluang inovasi produk ke depan, termasuk kemungkinan untuk memperluas jenis agunan di luar emas maupun mengembangkan pembiayaan mikro bagi pelaku UMKM," ujarnya kepada Kontan, Senin (13/10/2025).

Baca Juga: OJK Resmi Luncurkan Roadmap Pergadaian, Begini Respon Budi Gadai Indonesia

Budiarto juga menyadari bahwa pengembangan produk di industri gadai memerlukan kehati-hatian, terutama terkait perizinan dari OJK, penilaian risiko, serta kesiapan sistem dan sumber daya manusia.  Oleh karena itu, dia bilang pihaknya akan melangkah secara bertahap dan terukur agar setiap inovasi yang dilakukan tetap sesuai dengan regulasi dan kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, Budiarto menyampaikan total penyaluran pinjaman di PT Budi Gadai Indonesia mencapai Rp 199 miliar per September 2025. Nilainya tumbuh 31%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Dia menerangkan seluruh penyaluran pinjaman masih berasal dari produk gadai, sehingga porsinya mencapai 100% dari total pinjaman perusahaan. 

Baca Juga: Budi Gadai Indonesia Catat Penyaluran Pinjaman Rp 199 Miliar per September 2025

Selanjutnya: Ada 257 Lowongan, Ini Cara Daftar, Syarat, dan UMK Provinsi DIY untuk MagangHub

Menarik Dibaca: 5 Dampak Judi Online yang Bikin Tabungan Bocor Perlahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×