Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Pergadaian periode 2025-2030. Perusahaan pergadaian swasta PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) menilai adanya roadmap tersebut bisa menjadi langkah penting untuk memperkuat arah dan daya saing industri.
"Dengan adanya panduan yang jelas soal pengawasan, tata kelola, dan dorongan digitalisasi, perusahaan seperti kami jadi punya acuan yang lebih pasti untuk berkembang," ucap Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring kepada Kontan, Senin (13/10).
Selain itu, Budiarto melihat roadmap itu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan pergadaian dan mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih sehat. Dengan roadmap tersebut, dia optimistis kinerja pinjaman pergadaian yang saat ini tumbuh signifikan bisa terus meningkat ke depannya.
Baca Juga: Istana Buka Suara Soal Pergantian Kepala Bapanas dan Dijabat Menteri Pertanian
Asal tahu saja, penyaluran pinjaman industri pergadaian mencapai Rp 108,30 triliun per Agustus 2025 atau tumbuh sebesar 28,67% secara Year on Year (YoY).
Lebih lanjut, Budiarto menilai peningkatan pertumbuhan pinjaman gadai di industri itu tidak serta-merta karena daya beli masyarakat melemah, tetapi dipicu juga masyarakat yang makin sadar bahwa gadai adalah solusi keuangan yang praktis dan terpercaya.
Dia bilang saat ini banyak masyarakat yang menggunakan layanan gadai bukan hanya untuk kebutuhan mendesak, melainkan digunakan untuk mendukung usaha atau kebutuhan produktif lainnya.
"Jadi, pertumbuhan industri lebih menunjukkan pergeseran perilaku masyarakat yang makin terbuka terhadap akses pembiayaan alternatif, seperti pergadaian," ujarnya.
Sementara itu, Budiarto menyampaikan penyaluran pinjaman di PT Budi Gadai Indonesia telah mencapai sebesar Rp 199 miliar per September 2025. Nilainya tumbuh 31%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Dia menerangkan seluruh penyaluran pinjaman masih berasal dari produk gadai, sehingga porsinya mencapai 100% dari total pinjaman perusahaan.
"Pertumbuhan itu didorong oleh perluasan cabang dan peningkatan pelayanan nasabah di kantor-kantor cabang. Dengan demikian, proses gadai menjadi lebih cepat, mudah, dan nyaman bagi masyarakat," kata Budiarto.
Baca Juga: Tirta Mahakam (TIRT) Siap Mulai Bisnis Angkutan Batubara dan Bauksit di Oktober 2025
Selanjutnya: Pasar Mulai Jenuh, Penjualan LCGC Turun 47% pada September 2025
Menarik Dibaca: 4 Moisturizer Glad2Glow untuk Kulit Kusam, Wajah Auto Cerah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News