kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bukopin akan rampungkan akuisisi asuransi di Q1


Selasa, 15 Januari 2013 / 10:26 WIB
Bukopin akan rampungkan akuisisi asuransi di Q1
ILUSTRASI. Merah, harga saham BBRI melemah 2,49% di sesi pertama bursa Senin (20/9). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Rencana Bank Bukopin untuk memiliki asuransi jiwa kembali bergulir pada awal tahun 2013. Setelah sempat molor dari target realisasi di kuartal IV 2012, manajemen menargetkan rencana ini bakal rampung pada pertengahan tahun 2013.

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, pihaknya tengah menjalankan proses identifikasi dan penilaian (due diligence). Bukopin menargetkan dapat merampungkannya pada kuartal I/2013.

"Saya tidak berani bicara siapa calonnya, tapi perusahaan asuransi jiwa ini masuk sepuluh terbesar," katanya, kepada KONTAN. Bocorannya, asuransi ini terafiliasi oleh Indonesia dan Jepang. Perusahaan asuransi tersebut juga memiliki tingkat rasio kesehatan atau risk based capital (RBC) sebesar 400%-500%, jauh di atas ketentuan RBC sebesar 120%.

Glen menambahkan, kedua belah pihak sepakat memiliki saham masing-masing 50%, sehingga memiliki kendali yang sama dalam usaha patungan alias joint venture. "Kami sudah sepakat masing-masing memiliki saham setengahnya," ujarnya.

Ia yakin pembentukan usaha patungan ini akan memacu pertumbuhan bisnis keuangan di luar perbankan. Misalnya, pemasaran produk asuransi jiwa lewat perbankan alias bancassurance yang berpotensi menaikkan pendapatan komisi atau fee based income. "Jika sinergi ini terjadi maka kami menargetkan pertumbuhan fee based income sebesar 30% di tahun 2013 ini," tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin Tri Joko Prihanto menargetkan, rasio pendapatan non bunga tumbuh 30% dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu strateginya adalah peningkatan layanan cash management melalui kerjasama dengan mitra Bank Bukopin dari pemerintah maupun swasta.

Bank milik Kopelindo ini membukukan pendapatan non bunga pada kuartal III 2012 yang tumbuh 14% menjadi Rp 482,5 miliar, dari posisi sebelumnya Rp 423 miliar. Segmen kartu kredit Bukopin menjadi kontributor utama fee based income sebesar  Rp 179,34 miliar atau  37,17% dari total keseluruhan pendapatan non bunga. Segmen treasury juga menyumbang pendapatan non bunga sebesar 79% atau Rp 67,31 miliar.

Saat ini Bank Bukopin memiliki dua anak perusahaan. Pertama, Bukopin Finance anak perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan (leasing) dengan jumlah kepemilikan saham hingga 80%. Kedua, Bank Syariah Bukopin (BSB) atau bidang usaha perbankan syariah dengan kepemilikan saham hingga 65,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×