kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan genjot kontribusi laba dari anak usaha


Sabtu, 25 Agustus 2012 / 10:02 WIB
Perbankan genjot kontribusi laba dari anak usaha
ILUSTRASI. Bigbang Made The Movie salah satu film dokumenter yang dapat disaksikan di Netflix bagi yang rindu nonton konser.


Reporter: Nina Dwiantika, Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can

JAKARTA. Industri perbankan menargetkan kenaikan kontribusi laba anak perusahaan pada akhir 2012 nanti. Sebut saja Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Bukopin.

Bank Mandiri menargetkan, laba anak perusahaan menjadi Rp 2 triliun sampai akhir 2012 atau naik 28% dibandingkan periode yang sebelumnya sebesar Rp 1,56 triliun. Pada kuartal II-2012, lima anak usaha Mandiri telah menyumbang laba Rp 936 miliar.

Kontribusi terbesar berasal dari AXA Mandiri Financial Services dan Bank Syariah Mandiri (BSM). "Semester I, kontribusi laba anak usaha kami sudah Rp 900 miliar," kata Direktur Komersial dan Bisnis Bank Mandiri, Sunarso, Kamis (23/8)

Di AXA Mandiri, Mandiri menargetkan akan ada kenaikan laba hingga Rp 1 triliun. AXA tercatat sebagai anak usaha pencetak laba tertinggi. Namun, karena kepemilikan Bank Mandiri di perusahaan tersebut hanya 51%, tidak seluruh kontribusi laba mengalir ke bank. "Kontribusi terbesar ada di BSM yang ditargetkan bisa memberi laba hingga Rp 800 miliar. Mengingat kepemilikan kami mencapai 100%," jelasnya.

Melihat perkembangan bisnis anak usahanya di bisnis syariah itu, Bank Mandiri berencana melepas sebagian saham BSM ke publik atau initial public offering (IPO). "Karena semakin besar, mereka (BSM) membutuhkan modal besar, " lanjutnya.

Bank pelat merah ini juga membuka peluang memiliki perusahaan baru demi menggenjot laba. Meskipun tidak secara spesifik menyebutkan perusahaan yang akan dibidik, Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri, pernah mengatakan mengincar bank yang bergerak di wholesale banking, transaksi ritel, retail finance atau bank syariah lain. Kriteria tersebut merupakan fokus bisnis perusahaan di tahun 2012 sampai 2013 mendatang.

Direktur Utama Bank Bukopin, Glenn Glenaldi mengatakan memiliki anak perusahaan menguntungkan bagi induk karena menaikan pendapatan laba dan aset. Bukopin saat ini memiliki dua anak perusahaan yakni Bank Syariah Bukopin (BSB) dan Bukopin Finance. "Anak perusahaan Bukopin relatif masih baru, sehingga kontribusinya belum signifikan" katanya.

Hingga kuartal dua lalu, kontribusi anak usaha Bukopin hanya 2% atau sekitar Rp 6,59 miliar dari total laba konsolidasi sebesar Rp 403,03 miliar. Pada semester dua ini, manajemen akan menggenjot kontribusi laba anak perusahaan menjadi sebesar 5%. Bank milik Kopelindo ini juga akan menjalankan rencana anorganik untuk meningkatkan aset induk perusahaan.

Di BRI, kontribusi anak perusahaan terbilang masih imut-imut, yakni 1% atau hanya Rp 97,97 miliar dari total laba konsolidasi BRI per Juni 2012 sebesar Rp 8,70 triliun. "Sampai akhir tahun pertumbuhan laba dari anak perusahaan mungkin hanya sekitar 1%," kata Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan BRI, beberapa waktu lalu.

Bank yang memiliki fokus penyaluran kredit mikro ini memiliki tiga anak usaha yakni BRI Syariah, Bank Agroniaga dan Bringin Remittance. Untuk mencatat laba semakin fantastis, bank BUMN tersebut juga berencana mengakuisisi perusahaan sekuritas dengan persiapan dana sebesar Rp 300 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×