kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Bukopin, BSB dan Bank Jabar Ongkosi Panghegar


Kamis, 05 November 2009 / 09:45 WIB
Bukopin, BSB dan Bank Jabar Ongkosi Panghegar


Reporter: Herry Prasetyo |

JAKARTA. Bank Bukopin bersama Bank Jabar Banten dan Bank Syariah Bukopin membentuk sindikasi kreditur untuk PT Panghegar Kana Properti (PKP). Ketiga bank itu bersama-sama menyalurkan pinjaman senilai total Rp 120 miliar ke anak usaha PT Hotel Panghegar, Bandung, ini.

Sebagai pemimpin sindikasi, Bukopin mengucurkan kredit Rp 55 miliar. Sedangkan Bank Jabar Banten dan Bukopin Syariah masing-masing memberi pinjaman Rp 50 miliar dan Rp 15 miliar. Bank Bukopin Syariah memberikan pembiayaan untuk pembelian peralatan apartemen.

"Selain sebagai bank partisipasi, kami juga bertindak sebagai arranger dan agen kredit sindikasi serta club deal," kata Direktur Komersial Bukopin Mikrowa Kirana dalam acara penandatanganan kerjasama, Rabu (4/11). Pinjaman itu berbunga 14% per tahun dengan tenor 4 tahun.

Cecep Rukmana, Presiden Direktur Panghegar Group menerangkan, kredit akan digunakan untuk merampungkan pembangunan Apartemen Grand Royal Panghegar di Bandung. Saat ini, proses konstruksinya baru 20%.

Proyek itu membutuhkan dana pembangunan senilai total Rp 478 miliar. "Selain dari pinjaman bank, kami menutup sekitar 20% kebutuhan dana dengan kas internal serta hasil penjualan apartemen," tutur Cecep.

Cecep menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya sudah menjual 280 unit apartemen dari 450 unit yang tersedia. Harga per unit apartemen berkisar dari Rp 600 juta hingga Rp 1,4 miliar. "Penjualan apartemen ini menggunakan pola investasi. Kami yang mengelola dengan investasi dari masyarakat," katanya.

Setiap pembeli apartemen mendapatkan jaminan pendapatan sewa 10% dari nilai pembelian. "Namun pemilik tetap bisa menggunakan apartemen selama 30 poin atau sekitar 30 hari biasa dalam satu tahun," ujarnya.

Karena hasil penjualan sementara itulah, Bukopin tertarik membiayai proyek PKP. Selain itu, pemberian kredit ini merupakan usaha untuk menjaga pertumbuhan kredit. "Ini untuk menggantikan kredit properti yang sudah lunas," kata Mikrowa.

Per akhir September 2009, nilai kredit komersial Bukopin tumbuh 30% dibanding tahun lalu. Kredit komersial mendapat porsi sekitar 28%-30% dari total portofolio kredit Bank Bukopin. "Nilainya sekitar Rp 6 triliun- Rp 7 triliun. Kredit terbesar masih untuk sektor UKM," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×