kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bukopin Finance bidik pembiayaan Rp 900 miliar


Senin, 10 Juli 2017 / 15:18 WIB
Bukopin Finance bidik pembiayaan Rp 900 miliar


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Catatan perolehan kinerja yang kinclong tahun lalu menjadi alasan PT Bukopin Finance memasang target penyaluran pembiayaan yang cukup agresif. Hingga tutup tahun ini, anak usaha Bank Bukopin tersebut menargetkan bisa meraih penyaluran pembiayaan bisa tumbuh 125% ketimbang 2016.

Direktur Utama Bukopin Finance Tri Djoko Roesiono mengatakan, bisnis pembiayaan memang sedang cukup bergairah di tahun ini. Namun pencapaian ini bukan tanpa alasan, Bukopin Finance juga tengah memasang strategi agar target pembiayaan hingga akhir tahun bisa tercapai.

Pihaknya menyebut, Bukopin Finance akan terus bekerja sama langsung dengan perusahaan-perusahaan kredibel  untuk mendongkrak kenaikan pembiayaan. Selain itu, Bukopin Finance juga akan menggaet dengan showroom yang tersebar di berbagai wilayah.

“Saat ini kami sedang terus tingkatkan kerjasama langsung agar bisa terus semakin berkembang dan tentunya target bisa tercapai,” ujar dia belum lama ini. Asal tahu saja, realisasi penyaluran pembiayaan tahun lalu mencapai Rp 400 miliar.

Dengan target kenaikan 125% artinya perseroan berharap bisa meraup pembiayaan sebesar Rp 900 miliar hingga tutup tahun nanti.
Sementara, kontribusi terbesar portofolio pembiayaan perusahaan berasal dari segmen kendaraan bermotor roda empat, baik baru maupun bekas, dengan proporsi mobil baru sebesar 15% serta mobil bekas sebesar 85%.

Pembiayaan segmen mobil tersebut lebih banyak didominasi oleh segmen kendaraan penumpang dengan proporsi sebesar 70%. Sisanya sebesar 30% merupakan segmen kendaraan niaga. Hingga Juni 2017, angka non performing finance (NPF) atau kredit macet Bukopin Finance berada di kisaran 2,7%.

“Sampai akhir tahun kami berharap angka NPF tetap di bawah 3%, kita terus bekerjasama dengan baik dengan cara pembagian tugas tim collection yang solid,” papar dia.

Sedang, Bukopin Finance telah mendapatkan pendanaan hingga Rp 350 miliar dari perbankan. Pihaknya juga sedang menjajaki memperoleh pendanaan dari penerbitan medium term notes (MTN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×