kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bukopin Siap Genjot Multifinance


Senin, 24 November 2008 / 09:03 WIB
Bukopin Siap Genjot Multifinance


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk saat ini tengah mematangkan rencana kerja Bukopin Multifinance. Untuk anak usahanya yang paling bontot, Bukopin tak akan memasang target bisnis yang muluk-muluk.

Manajemen Bank Bukopin menyadari likuiditas yang tengah seret menyulitkan multifinance yang dulu bernama
PT IndoTrans Buana Multi Finance untuk berekspansi. Karena itu, Bukopin memilih berhati-hati. Maklumlah, Bank Bukopin harus memasukkan perhitungan risiko bisnis Bukopin Finance ke dalam buku mereka.

Direktur Keuangan Bank Bukopin Tri Joko Prihanto cuma berharap Bukopin Multifinance tahun ini bisa menyetorkan laba bersih sekitar Rp 1 miliar. Target ini tentu tidak terlalu besar mengingat saat ini Bukopin Multifinance punya aset sekitar Rp 40 miliar. Joko berharap porsi sumbangan keuntungan usaha multifinance meningkat lebih besar lagi tahun depan.

Dia mengaku, belum bisa menggenjot anak usaha yang baru ini dengan maksimal. "Kami masih melakukan beberapa penyesuaian," tutur Tri Joko kepada KONTAN (19/11).

Bukopin Multifinance akan memfokuskan pembiayaan pada pembelian mobil pribadi. Sebab, biasanya pembeli mobil pribadi biasanya punya penghasilan tetap. Risiko pembiayaan menjadi macet lebih kecil karena ada jaminan kelancaran pembayaran. Apalagi, kalau debitur multifinance itu menerima pembayaran gaji melalui rekening di Bank Bukopin.

Untuk sementara waktu, Bukopin Multifinance tidak akan masuk pangsa pasar mobil niaga, seperti kredit kendaraan yang dipergunakan untuk angkutan barang, maupun angkutan umum. Sebab dalam kondisi seperti sekarang kredit kendaraan niaga memiliki risiko lebih tinggi karena jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, maka pembayaran kredit mobil mereka akan menjadi seret.

Tidak seperti bank-bank lain yang mempunyai perusahaan multifinance, Bank Bukopin tidak akan memindahkan tugas penyaluran kredit konsumsi kepada Bukopin Multifinance.

Pengelola Bank Bukopin beralasan, saat ini baik kredit konsumsi Bank Bukopin maupun Bukopin Multifinance sudah mempunyai pangsa pasar sendiri-sendiri dengan basis pelanggan berbeda. Bank Bukopin fokus ke pembiayaan kendaraan di perkotaan, sedangkan Bukopin Multifinance melayani kredit kendaraan di pinggiran kota.

Dengan semen yang beda ini, Bukopin berharap terjadi integrasi bisnis yang kuat. Soal pendanaan, Bukopin tak khawatir. Begitu kondisi pasar keuangan membaik pembiayaan di Bukopin bakal lebih kencang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×