kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukukan Kinerja Beragam, Mayoritas Kinerja Bank Mini Masih Tertekan


Senin, 15 April 2024 / 14:04 WIB
Bukukan Kinerja Beragam, Mayoritas Kinerja Bank Mini Masih Tertekan
ILUSTRASI. Petugas Teller menghitung uang di Kantor cabang Bank BJB, Jakarta, Kamis (07/06). Untuk mengantisipasi kebutuhan dana masyarakat di bulan Ramadhan dan jelang hari raya Idul Fitri, Bank BJB menyiapkan dana likuiditas sebesar Rp 14,4 triliun yang telah dan akan didistribusikan ke seluruh jaringan kantor yang tersebar di Indonesia. KONTAN/Fransiskus Simbolon/07/06/2018


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah bank bermodal mini telah merilis laporan keuangan tahun buku 2023. Hasilnya, sejumlah bank di Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 1 dan 2 mencatat kinerja beragam.

Ambil contoh PT Bank Maspion Indonesia Tbk. Tahun lalu, laba Bank Maspion menciut 44,97% secara tahunan. 

Salah satu pemicunya, membengkaknya beban operasional jadi Rp 467 miliar pada 2023, dari Rp 293 miliar di 2022. Bank Maspion juga mempertebal cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dengan rasio 0,79% per 2023 dari sebelumnya 0,42%.

Baca Juga: Kinerja Kuartal I Diproyeksi Belum Mekar, Saham Bank Besar Ambyar

Hal itu sejalan pertumbuhan kredit sebesar 31,50% secara tahunan. Namun, DPK Bank Maspion hanya tumbuh 1% pada 2023. Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) bank dengan kode saham BMAS ini melejit dari 1,21% di 2022 menjadi 2,59% pada 2023.

Tak berbeda, laba sejumlah bank di KBMI 2 juga anjlok di 2023. Contoh PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB). 

Pada 2023, BJB mencatat penurunan laba bersih 22,80% secara tahunan jadi Rp 1,78 triliun. Penurunan laba BJB dipicu membengkaknya beban operasional bank, baik dari beban bunga maupun CKPN yang menebal.

Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi mengatakan, tantangan itu akan berlanjut pada 2024. Meskipun, Bank Indonesia (BI) diproyeksi akan menurunkan suku bunga pada semester dua tahun ini.

Baca Juga: Ada Raksasa Keuangan Korea Selatan, di Balik Transformasi KB Bank

Dia menargetkan, penyaluran kredit BJB tahun ini bisa tumbuh di kisaran 8%. 

"Tahun lalu tekanan dari suku bunga terasa sepanjang tahun. Kami berharap, beban di tahun ini berkurang seiring penurunan suku bunga BI," katanya.

Selain BJB, laba bersih PT Bank BTPN Syariah Tbk juga melorot dari Rp 1,33 triliun pada 2022 jadi Rp 1,08 triliun di 2023. 

Membengkaknya biaya operasional jadi satu pemicu kinerja laba BPTN Syariah turun. Tercatat, nilai CKPN BTPN Syariah Rp 1,21 triliun pada 2023, naik dari sebelumnya Rp 768,92 miliar pada tahun sebelumnya.

Toh, tidak semua kinerja bank-bank kecil menciut. Misal, PT IBK Bank Indonesia Tbk yang juga ada di KBMI II, mampu mencetak pertumbuhan laba 80% di 2023 jadi Rp 187 miliar. 

Baca Juga: Mengintip Prospek Laba Bank-Bank Besar pada Kuartal I di Tengah Tantangan Suku Bunga

Penyaluran kredit IBK tumbuh 16,50% secara tahunan menjadi Rp 9,4 triliun. Tahun ini IBK menargetkan pertumbuhan kredit 34% atau naik senilai Rp 3 triliun.

Sejumlah bank di KBMI 1 juga berhasil membukukan rapor biru. Contoh PT Bank Sahabat Sampoerna, yang meraup laba Rp 62,01 miliar atau tumbuh 131,25% di 2023. Kredit Bank Sampoerna juga tumbuh 13,15% secara tahunan di tahun lalu. 

"Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan kredit 10%-15%," kata Henky Suryaputra, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×