kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,09   -2,45   -0.27%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Raksasa Keuangan Korea Selatan, di Balik Transformasi KB Bank


Kamis, 04 April 2024 / 09:00 WIB
Ada Raksasa Keuangan Korea Selatan, di Balik Transformasi KB Bank
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah KB Bank di Jakarta.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) atau KB Bank terus membenahi diri demi memperbaiki citra dan kinerja keuangan. Seiring transformasi tersebut, Bank KB Bukopin kini mengusung merek dan logo baru, yakni KB Bank.

KB Bank optimistis langkah tersebut akan berdampak positif. “Kami yakin dengan penggantian merek dan logo ini akan semakin meningkatkan kepercayaan nasabah, sekaligus memperkuat merek KB sebagai bank terdepan dan terpercaya," papar Woo Yeul Lee, Presiden Direktur KB Bank, beberapa waktu lalu.

KB Bank tidak berjalan sendiri dalam melakukan transformasi ini. KB Bank mendapat dukungan penuh dari pemegang saham pengendali barunya, yakni Kookmin Bank, bank asal Korea Selatan (Korsel).

Kookmin Bank merupakan bagian dari KB Finansial Group (KBFG). Asal tahu saja, konglomerasi keuangan asal Korsel ini bukan entitas kaleng-kaleng.

KBFG, yang berpusat di Seoul, ibukota Korsel ini, memiliki posisi penting di sektor perbankan negeri ginseng tersebut. KBFG merupakan perusahaan keuangan raksasa di Korea Selatan.

Baca Juga: KB Bank Menuju Rapor Biru Berkat Transformasi Bisnis oleh Pemegang Saham Baru

Bahkan, entitas pengendali KB Bank tersebut merupakan salah satu pelaku industri keuangan yang diperhitungkan di level global. Kookmin Bank, pemegang saham pengendali KB Bank di Indonesia, termasuk dalam daftar 100 bank pemberi pinjaman terkemuka, dalam daftar Top 1.000 World Banks 2023 yang disusun The Banker.

Kookmin Bank berada pada  urutan pertama sebagai bank paling besar di Korea Selatan. Per September 2023, total aset pemegang saham pengendali KB Bank ini mencapai US$ 396,70 miliar, atau setara Rp 6,13 kuadriliun.

Nilai total aset Kookmin Bank tersebut hampir menyamai total aset dari empat bank terbesar di Indonesia yang masuk Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV, lo. Total nilai aset empat bank terbesar di Indonesia di periode yang sama mencapai Rp 6,25 kuadriliun.

Selain itu, menurut publikasi The Finansial Times, dari segi kinerja keuangan, posisi Kookmin Bank (KB) lebih baik dibandingkan Korea Develompent Bank (KDB), sebagai bank pelat merah di Korea Selatan pada tahun 2023 lalu.

Kookmin Bank juga memiliki basis pelanggan yang mencapai 70% dari populasi Korea Selatan. Induk dari KB Bank Indonesia ini memiliki peringkat kredit tertinggi di antara bank-bank di Korsel, serta dikenal sebagai entitas bisnis keuangan yang paling menguntungkan, solid dan stabil.

Baca Juga: Ubah Nama, KB Bank Perkuat Citra Bagian dari Raksasa Keuangan Korsel KBFG

Melihat berbagai catatan tersebut, manajemen KB Bank optimistis, Kookmin Bank dan KBFG secara umum akan mendukung transformasi bisnis KB Bank di Indonesia. Kookmin Bank dan KBFG memiliki kemampuan keuangan yang sangat kuat dan luas untuk mendukung pengembangan KB Bank. 

Apalagi, potensi pasar di Indonesia sangat besar. "Populasi Indonesia enam kali lipat dari Korsel, dan yang terpenting Indonesia memiliki sumber daya alam yang akan membuat negara ini tumbuh lebih cepat dari Korsel," jelas Tom Lee, sapaan akrab Woo Yeul Lee.

Memperluas bisnis

Cikal bakal KBFG, grup keuangan raksasa asal Korsel, berawal dari Kookmin Bank. Bank dari negeri K-Pop ini awalnya merupakan bank yang bergerak di sektor housing dan commercial.

Bank ini kemudian memperluas bisnisnya ke berbagai sektor keuangan, dan pada akhirnya membentuk KB Finansial Group (KBFG). KBFG, yang lahir di 2008 ini, diprakarsai keinginan para pendiri perusahaan yang ingin menjangkau dan melayani masyarakat lebih baik dan memberikan nilai lebih.

Sehingga dari yang awalnya hanya bank, setelah mendirikan holding KBFG, perusahaan ini juga meningkatkan operasionalnya di segmen non perbankan, seperti broker, asuransi, dan pembiayaan konsumen. Setelah berdiri, KB langsung mengakuisisi perusahaan lain, seperti Woori Financial, LIG Insurance, Hyundai Securities hingga Prudential Life, untuk meningkatkan bisnisnya di sektor non bank.

Baca Juga: Indonesia - Korea Selatan Sepakat Terapkan Penggunaan Mata Uang Lokal pada 2024

Kini, KBGF telah menjadi grup keuangan yang benar-benar komprehensif. Konglomerasi keuangan Korea Selatan ini memiliki total 12 anak perusahaan.

Tepatnya pada tahun 2015, dimana KB mengakuisisi LIG Insurance, perusahaan asuransi umum terbesar keempat di Korea Selatan. Kala itu, asetnya senilai 24 triliun won. Setelah diakuisisi, LIG Insurance kemudian mengubah namanya menjadi KB Insurance.

KB juga mengambil alih Hyundai Securities dari Hyundai Group. Dalam akuisisi ini, KBFG mengalahkan tawaran yang masuk dari Korea Investment dan perusahaan ekuitas swasta yang berbasis di Hong Kong, Actis, pada tahun 2016.

KB kemudian menggabungkan perusahaan pialang saham yang sudah ada, yaitu KB Investment & Securities, dengan Hyundai Securities. Perusahaan hasil gabungan ini kemudian berganti nama menjadi KB Securities.

Baca Juga: KB Bank (BBKP) Resmi Ganti Merek dan Logo, Lakukan Perubahan Besar di Digital Banking

Pada tahun 2020, KB memperkuat bisnis asuransi jiwa dengan mengakuisisi 100% saham di unit Prudential Financial Inc di Korea Selatan. Nilai akuisisi tersebut mencapai 2,3 triliun won.

Pada tahun 2021, KBFG kemudian mengambil alih saham mayoritas di Bank Bukopin, yakni sebesar 67%. Bank yang berbasis di Indonesia kemudian mengganti nama menjadi KB Bukopin. Kini, bank ini kembali bertransformasi menjadi KB Bank.

"Kepanjangan KB Bank itu Korea Best Bank, dan pada kenyataannya, di Korea Selatan Kookmin Bank merupakan bank dan grup finansial terbaik,” papar Tom.

KBFG telah beberapa kali menyuntikkan modal demi melakukan transformasi KB Bank sejak pengambil alihan saham tersebut. Terakhir, dalam right issue tahun 2023 lalu, Kookmin Bank menyerap 67% saham baru yang dikeluarkan, setara 80,2 miliar saham dengan nilai Rp 8,02 triliun.

Dalam aksi korporasi tersebut, melalui total 119,99 miliar saham yang diterbitkan, BBKP berhasil mendapatkan total perolehan dana sebesar Rp 11,99 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×