CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.889   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.190   -24,22   -0,34%
  • KOMPAS100 1.099   -3,81   -0,35%
  • LQ45 875   -0,78   -0,09%
  • ISSI 217   -1,36   -0,62%
  • IDX30 448   -0,17   -0,04%
  • IDXHIDIV20 541   1,12   0,21%
  • IDX80 126   -0,45   -0,35%
  • IDXV30 136   0,30   0,22%
  • IDXQ30 149   0,04   0,03%

Bunga dan tenor hambat KPR multifinance


Selasa, 28 September 2010 / 10:19 WIB
Bunga dan tenor hambat KPR multifinance


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) perusahaan pembiayaan tak sekencang perbankan. Usut punya usut, kondisi ini terjadi lantaran multifinance mengenakan suku bunga kredit yang lebih tinggi ketimbang perbankan. Sudah begitu, jangka waktu pinjaman (tenor) di perusahaan pembiayaan relatif pendek.

Rendahnya kucuran KPR dapat terlihat dari kinerja beberapa multifinance yang berbisnis KPR. PT First Indo American Leasing (First Finance), misalnya. Perusahaan pembiayaan ini mematok target pembiayaan KPR sekitar Rp 10 miliar hingga akhir tahun 2010. "Saat ini, pembiayaan KPR belum dapat diimplementasikan, karena kurang bisa bersaing dengan penawaran perbankan," ujar Herman Suwinta, Direktur First Finance kepada KONTAN, Senin (27/9).

Penghambat lain adalah ketidaksiapan infrastruktur perusahaan, baik teknologi maupun sumber daya manusia, untuk memasarkan pembiayaan KPR. Maklum, First Finance tergolong pemain baru di industri multifinance, sehingga masih berusaha melakukan penetrasi pasar.

Selain itu, penyokong sekuritisasi KPR First Finance, yakni PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) hanya mengincar pembiayaan rumah baru, bukan rumah bekas. "Jadi, sambil berjalan dua hingga tiga bulan, kami mencoba tes pasar dulu," imbuh dia.

Bhakti Finance berhasil mengucurkan KPR untuk 90 unit rumah dengan kisaran harga antara Rp 150 juta-Rp 200 juta. Ini pencapaian sejak Bhakti Finance meluncurkan pembiayaan KPR sejak awal 2009 silam.

Meski mampu mengucurkan kredit, Direktur Operasional Bhakti Finance Hadianjaya menyatakan, laju bisnis penyaluran KPR Bhakti Finance tak sekencang pembiayaan kendaraan bermotor atau alat berat. Selain belum menjadi fokus bisnis perusahaan, penyaluran KPR multifinance juga terkendala beratnya persaingan dengan perbankan.

Saat ini, suku bunga kredit efektif yang dipatok Bhakti Finance antara 14,5%-15,5%. "Sedangkan perbankan bisa memberi lebih rendah. Terkait jangka waktu pinjaman, kami memberikan 8-10 tahun, sementara perbankan bisa sampai 15 tahun," tutur dia.

Hadi menegaskan, Bhakti Finance tidak terlalu ngoyo menggenjot pembiayaan KPR. Walau begitu dia mengakui, pasar penyaluran kredit rumah masih sangat besar.

Bisa mengungguli bank

SMF selaku perusahaan sekuritisasi kredit perumahan mampu memberikan pendanaan hingga Rp 100 miliar per tahun. Sayang, baru empat perusahaan multifinance yang menggandeng SMF dalam penyaluran KPR. "Ini karena KPR bukan fokus utama pembiayaan multifinance," ujar Erica Soeroto, Presiden Direktur SMF.

Menurut Erica, sejatinya perusahaan multifinance bisa lebih unggul dibandingkan dengan perbankan dalam menyalurkan KPR. Sebab, multifinance dapat menerapkan suku bunga fixed.

Kalangan perbankan, kecuali perbankan syariah, belum bisa memberikan fixed. "Bisa-bisa malah, suku bunga KPR di perusahaan multifinance lebih unggul ketimbang perbankan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×