kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bunga deposito bank daerah melandai


Kamis, 23 Mei 2019 / 20:05 WIB
Bunga deposito bank daerah melandai


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2019 bank-bank daerah mulai menurunkan suku bunga depositonya dibandingkan akhir tahun lalu. Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata suku bunga deposito mereka telah berkurang dari 7,52% (Q4/18) menjadi 7,35% (Q1/19).

Sekretaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) Muhammad Asadi Budiman misalnya menyatakan, selama tiga bulan awal 2019, perseroan telah menurunkan bunga depositonya hingga 100 bps.

“Sepanjang kuartal 1/2019 kami sudah menurunkan bunga deposito hingga 100 bps dibandingkan akhir 2018, penurunan ini kami lakukan seiring dengan strategi perseroan untuk lebih efisien mengelola dana pihak ketiga,” katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (23/5).

Saat ini posisi suku bunga deposito perseroan sendiri masih berada di kisaran 5,25% hingga 5,50%. Sedangkan pada periode yang sama, DPK perseroan juga tumbuh 3,62% (ytd) dari Rp 87,03 triliun (Q4/18) menjadi Rp 90,15 triliun (Q1/19).

Seiring perkembangan DPK tersebut, rasio dana muruah alias current account and saving account (CASA) perseroan juga tumbuh. Pada akhir 2018 dana murah perseroan mencapai Rp 40,04 triliun atau setara 46,03% dari total DPK. Sedangkan pada kuartal 1/2019 senilai Rp 42,85 triliun atau setara 47,53 triliun dari total DPK.

“Kondisi likuiditas kami juga cukup terkendali di level 18,6% pada akhir Maret 2019. Masih sesuai dengan kondisi market terkini,” lanjut Asadi. Pertumbuhan kredit perseroan juga masih tumbuh tipis dari RP 79,99 triliun (Q4/18) menjadi Rp 80,58 triliun (Q1/19).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Pemasaran PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Antonius Argo Prawiro.

“Bunga deposito biasanya sejalan dengan kondisi likuiditas, dan secara alami memang biasanya dana dari Pemda akan masuk di awal tahun, sehingga likuiditas kami mencukupi dan kami bank tidak terlalu urgent mencari dana di pasar yang lebih mahal,” katanya kepada Kontan.co.id.

Hal tersebut terbukti dari meningkatnya rasio CASA perseroan dari Rp 12,02 triliun atau setara 63,86% dari total DPK senilai Rp 18,83 triliun (Q4/18) menjadi Rp 13,93 triliun atau setara 75,20% dari total DPK senilai Rp 18,52 triliun (Q1/19). Sementara bunga deposito perseroan saat ini juga masih berada di kisaran 5,00% hingga 5,25%.

Sedangkan rasio CAR perseroan juga ikut melandai dari 21,51% (Q4/18) menjadi 21,09% (Q1/19). Hal tersebut terjadi akibat kredit yang juga bertumbuh tipis dari RP 14,48 triliun (Q4/18) menjadi Rp 14,52 triliun (Q1/19).

Sementara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) meskipun rasio dana murahnya menurun pada kuartal I-2019 dibandingkan akhir 2018 juga turut menurunkan bunga depositonya.

Pada akhir 2018 lalu dana murah perseroan mencapai Rp 37,95 triliun atau setara 77,04% dari total DPK senilai Rp 49,26 triliun (Q4/18) menjadi Rp 35,62 triliun atau setara 71,24% dari total DPK senilai Rp 50,00 triliun (Q1/19).

Pertumbuhan DPK perseroan sepanjang kuartal satu tersebut sejatinya justru ditopang dari pertumbuhan deposito sebesar 27,18% (ytd) dari Rp 11,30 triliun (Q4/18) menjadi Rp 14,38 triliun (Q1/19).

“Di akhir tahun bunga deposito cenderung naik karena likuiditas meningkat, tapi pada akhir kuartal 1 likuiditas bank daerah mulai membaik sehingga cukup confidence untuk menurunkan suku bunga deposito,” kata Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×