Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deposito masih menarik untuk menjadi salah satu instrumen investasi. Sebab, kini bank-bank masih memiliki imbal hasil deposito yang tinggi dan bahkan ada yang menerapkan special rate.
Jika mengacu pada data Bank Indonesia (BI), suku bunga simpanan berjangka tercatat meningkat pada hampir seluruh tenor di Mei 2023 dari bulan sebelumnya. Misal, tenor 1 bulan dari 4,14% menjadi 4,20%, lalu tenor 12 bulan naik dari 4,97% menjadi 5,02%.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin berpendapat sejatinya saat ini tren suku bunga cenderung landai. Tak hanya itu, ia menilai special rate yang diberikan oleh beberapa bank ini sifatnya hanya situasional.
Hanya saja, ia melihat saat ini simpanan deposito masih bisa tumbuh karena banyak bank sudah menerapkan deposito online dengan limit minimalis. Menurutnya, ini menjadi daya tarik sendiri karena bunganya pasti lebih tinggi dari bunga tabungan.
Baca Juga: Penerbitan Obligasi Korporasi Masih Lesu Hingga Juni 2023
Menurutnya, itu bisa membuat deposito sama fleksibelnya dengan tabungan. Ditambah, bunganya bisa mencapai 5% sementara bunga tabungan hanya sekitar 2%.
“Ini menarik untuk instrumen investasi lain dilakukan oleh orang-orang jaman sekarang,’ ujar Amin.
Direktur Distribution & Funding Bank BTN Jasmin bilang saat ini memang banyak bank mulai menawarkan special rate untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Ia menyebutkan saat ini pihaknya menerapkan special rate untuk nasabah ritel yang membuka deposito lewat mobile banking sekitar 4,5% untuk rupiah.
Angka tersebut lebih tinggi dari counter rate yang berlaku di BTN rata-rata di 3,25%. Sementara, untuk yang korporasi bisa mencapai 5%, namun kini simpanan deposito korporasi mulai dikurangi untuk menekan biaya mahal.
“Tapi sebetulnya tren suku bunga deposito harusnya mulai landai, naik sih kita di BTN gak terlalu naik,” ujar Jasmin.
Baca Juga: Pemerintah Segera Terbitkan ORI023, Intip Proyeksi Kupon dan Peluangnya
Jasmin menambahkan biasanya di periode sekarang biasa bank-bank sudah mulai menaikkan special rate karena kreditnya sudah tumbuh untuk memenuhi likuiditas perbankan.
“Kita mencoba untuk meningkatkan dana murah juga dengan mengejar akhir tahun bisa memiliki porsi 55% atau senilai Rp 200 triliun,” tambahnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Bank Raya Ajeng Putri Hapsari bilang bahwa saat ini pihaknya lebih mendorong pertumbuhan dana murah melalui digital saving.
Dalam hal ini, Ajeng menyebutkan bahwa pihaknya tetap menawarkan suku bunga yang kompetitif untuk menjaga tingkat biaya bunga yang optimal.
“Untuk suku bunga simpanan ada di kisaran 3% hingga 4,5%,” ujar Ajeng.
Baca Juga: Suka Trading di Forex, Cermati Hal Ini Agar Dapat Broker Terbaik
Direktur Keuangan Bank Bumi Artha Edwin Suryahusada mengungkapkan bahwa saat ini tren bunga deposito memang masih naik mengikuti industri yang juga mengalami kenaikan.
Ia mengakui bahwa saat ini bunga deposito yang tinggi juga turut menjadi beban biaya mahal. Mengingat, saat ini simpanan deposito senilai Rp 3,8 triliun masih mendominasi DPK bank yang senilai Rp 4,9 triliun.
“Dengan masuknya Ajaib dalam pemegang saham juga menjadi strategi kami untuk mencari dana murah,” ujar Edwin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News