kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga KPR non subsidi BTN segera di bawah 10%


Senin, 25 Juli 2016 / 21:20 WIB
Bunga KPR non subsidi BTN segera di bawah 10%


Sumber: Antara | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) meyakini bunga kredit komersial dan kredit pemilikan rumah (KPR) non-subsidi dapat turun ke satu digit. Bahkan, manajemen BTN sudah menargetkan penurunan ini paling lambat terjadi pada Oktober 2016.

Penurunan suku bunga ini karena efektifnya transmisi kebijakan moneter yang akan diubah menjadi 7-Day Reverse Repo Rate pada Agustus 2016. Berlimpahnya likuiditas pada sisa tahun karena kebijakan amnesti pajak juga mendorong penurunan suku bunga kredit.

"Target kita Oktober, atau malah bisa lebih cepat dari Oktober," kata Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Senin.

Maryono mengatakan bunga KPR yang akan diturunkan pada Oktober 2016 merupakan bunga untuk kredit non-subsidi. Saat ini, bunga non promo atau non subsidi BTN di kisaran 10,5%-11%. Sedangkan, untuk bunga KPR subsidi sudah sebesar satu digit atau sekitar 5%, karena difasilitasi oleh pemerintah, sebagai bagian program satu juta rumah dari pemerintah.

Penurunan bunga kredit itu juga jika pemberlakuan 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga transaksi penjualan SUN antara BI dan bank bertenor 7 hari sebagai suku bunga acuan efektif berlaku pada 19 Agustus 2016.

Dengan begitu, kata Maryono, kebijakan pembatasan (capping) bunga deposito bank BUKU III dan BUKU IV juga akan mengalami perubahan\acuan dari BI Rate menjadi 7-Day Reverse Repo Rate. BI Rate berada di 6,5% saat ini, sedangkan 7-Day Reverse Repo Rate jauh lebih rendah yakni sebesar 5,25%.

Jika acuan pembatasan (capping) bunga deposito bank BUKU III dan BUKU IV berubah menjadi 7-Day Reverse Repo Rate maka suku bunga deposito akan turun lebih cepat. "Maka itu cost if fund (biaya dana) akan lebih murah," ujarnya. Sehingga bank memiliki ruang lebih luas untuk menurunkan bunga kredit.

Selain itu, dengan adanya dana repatriasi dari amnesti pajak, BTN yakin akan mendapat limpahan likuiditas minimal Rp 50 triliun. Dengan banyaknya likuiditas tersebut, BTN seharusnya dapat bergerak lebih cepat menyalurkan kredit. BTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 19%-20% pada akhir 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×