Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Adapun pada tahun 2020, kata Aestika, BRI telah pangkas suku bunga secara umum sekitar 75 bps – 150 bps. Bahkan khusus untuk restrukturisasi keringanan suku bunga, BRI menurunkan antara 300 bps – 500 bps.
Aestika mengatakan, BRI akan melakukan review suku bunga secara berkala dan terus membuka ruang untuk penurunan suku bunga kredit. Tahun ini, perseroan memperkirakan akan ada penurunan bunga kredit sekitar 25 bps dengan mengikuti proyeksi penurunan suku bunga pasar.
Dia menjelaskan, SBDK itu dibentuk melalui beberapa variabel, antara lain HPDK (Harga Pokok Dana Kredit), biaya overhead, dan marjin. Spread SBDK dengan suku bunga deposito didominasi oleh komponen OHC (Overhead Cost).
Baca Juga: Bank Mandiri salurkan kredit Rp 3,13 triliun kepada sektor EBT hingga kuartal I
"BRI akan terus mengupayakan penurunan OHC dengan efisiensi dan digitalisasi bisnis proses dalam penyaluran kredit," ujarnya.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mengaku telah memangkas bunga kredit sepanjang tahun ini. Bunga KPR/KPR disebut telah turun 0,65%, kredit komersial baik untuk konstruksi maupun investasi turun sekitar 1,25%.
Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, ke depan, BTN juga berencana melakukan penurunan suku bunga untuk Kredit Konstruksi (KYG), Kredit Pemilikan Lahan (KPL), dan Kredit Modal Kerja (KMK) Kontraktor UMKM dalam rangka mendorong peningkatan supply side pada industri perumahan dengan kisaran penurunan bunga 0.50% sd 1,00%.
Selanjutnya: Penyaluran kredit perbankan hingga Mei 2021 menunjukkan perbaikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News