kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Bunga Kredit Multifinance Tak Bergantung BI Rate


Jumat, 06 Februari 2009 / 16:32 WIB


Reporter: Andri Indradie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dampak penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sepertinya belum akan terlihat dalam waktu dekat. Salah satu buktinya, belum tampak tanda-tanda bakal adanya penurunan suku bunga kredit industri multifinance.

Menurut Pengamat Industri Multifinance Tjiptono Darmadji, penurunan suku bunga kredit di industri multifinance justru dipengaruhi dua faktor utama. Yakni, ketersediaan dana (availability of fund) dan pasar (market). "Dua hal itu yang justru berpengaruh penting," katanya.

Tjiptono menjelaskan, ketersediaan dana berkaitan dengan kekuatan dana yang dimiliki sebuah perusahaan multifinance. Sedang pasar berkaitan dengan permintaan masyarakat terhadap sektor otomotif. "Yang terakhir ini lebih disebabkan sektor terbesar yang menyumbang pendapatan industri multifinance masih dari motor atau mobil," imbuhnya.

Pendapat Direktur Utama PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira) Stanley S Atmadja pun tak jauh beda dengan Tjiptono. Hingga hari ini, Adira belum memiliki niat untuk menurunkan suku bunga kreditnya. "Belum ada perubahan di suku bunga," pesannya melalui SMS kepada KONTAN.

Penyebabnya, menurut Stanley, selain biaya dana (cost of fund) yang tinggi, daya beli masyarakat saat ini juga menurun. Nah, Tjiptono bilang, daya beli masyarakat ini akan semakin menurun karena dampak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) besar-besaran yang baru saja terjadi. "PHK akan membuat daya beli akan jatuh ke dasar," imbuhnya.

Meski demikian, kata Stanley, Adira tetap berencana menurunkan suku bunga kreditnya. "Mungkin semester II tahun ini," ujarnya.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×