Reporter: Dea Chadiza Syafina, Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Desakan otoritas agar bankir menurunkan bunga kredit belum berkhasiat. Setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,50%, bank besar sebagai penggerak pasar, masih enggan menurunkan bunga kredit.
Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, pihaknya baru akan mengkaji penurunan bunga kredit. Bank Mandiri enggan terburu-buru menurunkan bunga kredit sebelum melihat pengurangan biaya dana atau cost of fund.
"Kami akan segera mengkaji minggu depan," kata Budi, kepada KONTAN, Kamis (19/2). Budi bilang, pihaknya memerlukan waktu untuk memangkas bunga kredit, karena deposito memiliki jangka waktu.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas menambahkan, pertimbangan lain adalah suku bunga kredit Bank Mandiri yang saat ini sudah cukup rendah. Ia menyebut, suku bunga kredit pemilikan Rumah (KPR) Bank Mandiri, semisal, sebesar 9,5%. Sementara bunga kredit usaha berkisar 10,5%.
Tunggu pasar
Jika Bank Mandiri bakal mengkaji penurunan bunga, bank besar lain memilih menunggu perkembangan pasar. Wan Razly, Direktur Strategi & Keuangan CIMB Niaga menyatakan, pihaknya bakal menyesuaikan suku bunga kredit.
Tapi, penurunan bunga kredit belum bisa terwujud dalam waktu dekat. "Penurunan bunga kredit belum bisa ditentukan. Kami mempertimbangkan penurunan biaya dana aktual dan memperhatikan market secara keseluruhan," ujar Wan. Saat ini, rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank CIMB direntang 11,50% - 20,00%.
Setali tiga uang, Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BNI mengaku, pihaknya masih belum mau menurunkan suku bunga kredit. Alasannya, "Ini kan referensi, belum tentu sama di pasar. Jadi kami lihat dulu risikonya," ujar dia.
Menurut Gatot, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengawasi industri perbankan berdasarkan risk based yang erat kaitannya dengan pemberian kredit. Sehingga pihaknya masih menghitung risiko jika bunga kredit turun.
Sedikit berbeda, Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan Bank Bukopin mengatakan, pihaknya bakal menurunkan bunga kredit dalam tempo dua bulan hingga tiga bulan mendatang. "Besaran bunga kredit yang akan turun sama dengan penurunan bunga simpanan yaitu sebesar 25 bps," ujar Tri Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News