Reporter: Annisa Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya penyaluran pinjaman di industri fintech tak luput dari tingginya jumlah lender. Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2020 jumlah rekening lender mencapai 659.186 entitas, sedangkan Juni tahun lalu hanya 498.824 entitas. Artinya, dalam waktu setahun jumlah lender meningkat 32,14%.
Jika dirinci, lender domestik di fintech lending masih mendominasi. Hanya saja, pulau Jawa masih mendominasi, yakni 542.837 entitas, luar pulau Jawa 112.453 entitas, sementara entitas asing hanya 3.896 entitas.
PT Mitrausaha Indonesia Grup sebagai pemegang izin fintech peer to peer lending Modalku membenarkan adanya pertumbuhan lender. Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya menyebutkan, sampai saat ini jumlah lender di grup Modalku lebih dari 100.000 lender.
Baca Juga: Meski tumbuh pesat, fintech lending masih hadapi sejumlah tantangan
Ia bilang, jumlah lender baru di tahun ini meningkat 30% jika dibandingkan dengan jumlah lender tahun lalu. Dengan jumlah tersebut, ia mengaku lender domestik sebanyak 97,5% dari total lender.
“Modalku berharap bisa menjangkau lebih banyak lender untuk berkontribusi dalam mendukung UMKM Indonesia. Oleh karenanya, kami gencar melakukan edukasi di berbagai social media Modalku,” ujar Reynold kepada Kontan (31/8).
Terkait bagi hasil, Reynold bilang bunga yang di dapat lender cukup bervariasi, sesuai dengan portofolio yang didanai oleh lender. Namun secara umum, tingkat bunga yang didapatkan lender berkisar 10% - 17% per tahun, tergantung dari risiko pinjaman.
Asal tahu saja, keuntungan yang didapat oleh lender Modalku di antaranya tingkat nilai investasi yang terjangkau, yakni mulai dari Rp 100.000 per opsi pinjaman, bunga hingga 17% per tahun, hingga fleksibel dengan pilihan alternatif investasi dari 1 bulan hingga 24 bulan.
PT Lunaria Annua Teknologi alias Koinworks mencatat, di paruh pertama 2020 jumlah lender meningkat 47% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Tercatat, jumlah lender Koinworks lebih dari 520.000.
CEO & Co-founder KoinWorks Benedicto Haryono menyatakan, jika dibandingkan dengan lender luar negeri, lender domestik masih mendominasi. Tercatat, lender luar negeri hanya 2% - 3%.
Ia bilang, alasan lender domestik masih mendominasi karena pihaknya hendak fokus pada layanan dan produk keuangan guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Dalam pembagian hasil, jika mengacu data akhir tahun lalu rata-rata bunga yang di dapat oleh lender di Koinworks berkisar 18%-20%,” kata Benedicto.
Benedicto bilang, salah satu keuntungan yang didapat dari lender Koinworks ialah lender dapat menentukan pinjaman yang hendak didanai. Selain itu, KoinP2P juga menawarkan dana proteksi yang dapat meng-cover kerugian pendanaan jika terjadi gagal bayar hingga 100%.
Senada, PT Digital Alpha Indonesia (UangTeman) melihat ada pertumbuhan lender. Hanya saja, SVP Head of Corporate Affairs Roberto Sumabrata mengatakan, lender luar negeri masih mendominasi di perusahaannya.
Baca Juga: Investree bidik pinjaman ke UMKM dalam ekosistem pengadaan.com
Kendati demikian ia mengaku, dalam waktu dekat UangTeman akan mendapat lender baru. Oleh sebabnya, saat ini perusahaan sedang tahap finalisasi untuk mendapatkan lender domestik dari berbagai pihak.
“Memang sebelumnya hampir seluruh lender UangTeman adalah korporasi yang berasal dari luar negeri. Namun saat ini kami sedang dalam tahap finalisasi untuk mendapatkan lagi lender domestik,” kata dia.
Meski begitu ia mengaku, sampai akhir tahun pihaknya belum dapat memproyeksi jumlah lender yang hendak dibidik. Namun ia menegaskan, sampai saat ini jumlah lender UangTeman cukup puas dengan return yang diberikan. Ia mengaku, hasil yang didapat oleh lender berkisar 18% - 20% per tahun dengan ketentuan yang berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News