kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Butuh pendanaan, Adira rilis obligasi Rp 4 triliun


Sabtu, 10 Januari 2015 / 10:33 WIB
Butuh pendanaan, Adira rilis obligasi Rp 4 triliun
ILUSTRASI. Manfaat buah mengkudu untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk mengamankan pendanaan dari penerbitan surat utang. Pada tahun ini, perusahaan pembiayaan yang masih satu grup dengan Bank Danamon ini berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun.

I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance belum bisa memastikan kapan obligasi Adira Finance tersebut akan terbit. Pasalnya, Adira Finance masih harus melihat kondisi pasar terlebih dahulu. "Dalam beberapa tahun terakhir, secara rutin kami menerbitkan obligasi sekitar Rp 4 triliun per tahun," ujar Made.

Porsi pendanaan Adira paling besar masih berasal dari induk usaha yakni sekitar 60% dan sisanya berasal dari obligasi, perbankan lokal dan pinjaman asing. Dari seluruh nilai pinjaman non-induk usaha, sumber dana dari obligasi paling tinggi yakni mencapai 50%. Sedangkan dari perbankan lokal dan asing, porsinya masing-masing sebesar 30% dan 20%.  

Per September 2014, total utang Adira Finance mencapai Rp 12,54 triliun. Tahun ini, Adira Finance juga memiliki obligasi dan sukuk ritel yang jatuh tempo. Nilainya mencapai Rp 4,2 triliun. Utang jatuh tempo tersebut akan dilunasi dari kas internal perusahaan.

Obligasi yang akan diterbitkan oleh Adira ditujukan untuk ekspansi pembiayaan.

Pada tahun lalu, Adira Finance menyalurkan kredit kepada nasabah senilai Rp 33 triliun hingga Rp 34 triliun. Pada tahun ini, Adira Finance mengincar target kenaikan penyaluran pembiayaan sebesar 5% menjadi Rp 34,65 triliun hingga Rp 35,7 triliun.

Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memperlebar ruang gerak bisnis multifinance sejak awal tahun ini, Made mengaku pihaknya belum berencana untuk memperlebar lini bisnis ke sektor lain. Untuk saat ini, Adira Finance masih berkonsentrasi pada pembiayaan kendaraan bermotor.

Seperti diketahui, OJK membolehkan perusahaan pembiayaan yang ingin membiayai proyek infrastruktur. Syaratnya, multifinance harus memiliki kecukupan modal paling sedikit Rp 1 triliun.

Per kuartal tiga tahun lalu, jumlah modal Adira sebesar Rp 3,9 triliun. Artinya, Adira memiliki peluang untuk masuk ke lini bisnis ini. Sampai 30 September 2014, Adira berhasil mengantongi laba Rp 688,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×