Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin gencar menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) di pertengahan tahun. Penyaluran kredit berbunga rendah ini semakin deras seiring momentum pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan KUR sebesar Rp 104,5 Triliun sejak awal tahun hingga Mei 2022. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan pembiayaan itu diberikan kepada 2,7 juta pelaku UMKM.
“Dengan pencapaian sebesar 41,12% dari target yang di-breakdown oleh pemerintah di tahun ini sebesar Rp 254,1 triliun. Penyaluran KUR BRI didominasi sektor produksi sebesar 57,38%,” ujarnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Guna mencapai target, BRI tetap pada strategi selective growth yang selaras dengan strategi penyaluran kredit BRI secara umum. Selain itu BRI akan memanfaatkan hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar kelompok usaha dan komoditas tertentu.
Baca Juga: Ditopang Sektor Perdagangan, KUR BNI Tumbuh 13% Per Mei 2022
“Selain itu BRI juga terus melakukan pemberdayaan melalui digitalisasi, yakni dengan platform PARI, Localoka dan pasar.id. Strategi selective growth yang diterapkan BRI efektif menjaga kualitas KUR tetap baik,” paparnya.
Lanjutnya, BRI juga membuat sektor-sektor prioritas dalam penyaluran KUR, seperti perdagangan dan pertanian. BRI juga terus memperkuat penggunaan data analytic untuk memperkuat proses credit underwriting serta meningkatkan success rate restrukturisasi.
“Hal tersebut berdampak positif terhadap kualitas KUR yang disalurkan, dimana hingga Mei 2022 NPL KUR BRI tercatat di kisaran 1,4%,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News