kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Cari investor, Bank Syariah Indonesia siap lakukan rights issue


Rabu, 03 Februari 2021 / 16:06 WIB
Cari investor, Bank Syariah Indonesia siap lakukan rights issue
ILUSTRASI. Customer Service menunjukan kartu Hasanah Card Bank Syariah Indonesia di kantor cabang Bank Syariah Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, akan terbuka peluang bagi investor asing yang ingin berinvestasi di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) lewat Sovereign Wealth Fund (SWF).

Tiko mengatakan, BRIS masih memerlukan modal yang cukup besar untuk menunjang bisnis di jangka menengah. Peningkatan modal ini bisa dilakukan dengan mekanisme rights issue atau dengan hak memesan efek terlebih dulu.

“Kami akan lakukan rights issues, kita akan tawarkan (serve the table), dan kalau ada yang match of interest, ya kita open mana investor yang mau masuk ke BRIS ini,” kata Tiko dalam Mandiri Investment Forum, Rabu (3/2).

Sebelumnya, BRIS ini merupakan hasil merger dari tiga bank syariah pelat merah PT BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) dan PT Bank Mandiri Syariah (BMS). Bank merger ini merupakan bank syariah terbesar di tanah air dengan total aset sekitar Rp 239,56 triliun.

Baca Juga: Mandiri Investment Forum mempromosikan destinasi investasi domestik

Pemerintah berharap, ini bisa menjadi barometer perbankan syariah dan bisa memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi syariah.

Saat meresmikan pembentukan BRIS pada Senin (1/2), Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga ingin mendorong pengembangan model usaha perbankan syariah. Sehingga, Bank Syariah Indonesia tidak mengikuti tren keuangan syariah yang telah ada saat ini.

Apalagi, Indonesia memiliki potensi dengan jumlah penduduk muslim terbakan di dunia. Saat ini, Indonesia menempati peringkat keempat berdasarkan the state of Global Islamic Economy Indicator report.

Bahkan, orang nomor satu di Indonesia ini menyebut, kinerja bank syariah melampaui bank konvensional. Hal ini yang membuat Jokowi optimistis ekonomi syariah di Indonesia akan terus tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×