Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan industri asuransi jiwa semakin melompat dari waktu ke waktu. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pun optimistis industri ini bisa membukukan pertumbuhan sebesar 30% sampai akhir tahun ini.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga delapan bulan tahun ini premi neto asuransi jiwa mencapai Rp 110,60 triliun. Angka ini naik 37,17% dari periode sama tahun lalu.
Pun mengekor perolehan laba asuransi jiwa di periode ini mencapai Rp 34,02 triliun, melompat lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan Agustus 2016 lalu yang tercatat sebesar Rp 12,81 triliun.
Dengan demikian, pertumbuhan ini juga sejalan dengan perolehan premi perusahaan asuransi jiwa dalam negeri. Misalnya, PT BNI Life Insurance dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Plt Direktur Utama BNI Life Insurance Geger N. Maulana mengatakan, hingga delapan bulan tahun ini anak usaha Bank BNI (Persero) Tbk tersebut telah meraih premi sebesar Rp 3,5 triliun. Nominal tersebut menurutnya meningkat 41% jika dibandingkan dengan Agustus 2016 lalu.
Sebelumnya ia menyebut, pendongkrak peningkatan tersebut lantaran BNI Life fokus bersinergi bersama induk usaha yakni bank BNI untuk melayani kebutuhan produk finansial atas nasabah-nasabah bank BNI baik individu maupun korporasi.
Maklum saja, kontributor jalur distribusi penjualan produk asuransi BNI Life juga lebih banyak mengalir pada bancassurance. Sisanya berasal dari employee benefit, keagenan dan syariah.
Pihaknya optimistis dengan pertumbuhan premi sebesar 30%-40% dari pencapaian tahun lalu yakni sebesar Rp 4,7 triliun.
"Kami terus bersinergi dengan BNI group secara optimal dengan meningkatkan produktivitas para tenaga penjual," kata Geger kepada KONTAN.co.id, belum lama ini.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan evaluasi kebutuhan nasabah terkait produk-produk asuransi jiwa serta dengan terus meningkatkan pelayanan.
Tak hanya itu, Jiwasraya juga membukukan premi positif sampai Agustus yang mencapai Rp 13,07 triliun, meningkat 26,92% dari Agustus 2016. Hingga akhir tahun Jiwasraya menargetkan perolehan premi bisa mencapai Rp 21 triliun
"Kami optimis di sisa tahun ini premi akan meningkat lagi dan tentunya target tercapai," ujar Direktur Jiwasraya Hary Prasetyo, baru-baru ini.
Untuk menggapai target tersebut, Jiwasraya juga akan terus meningkatkan kerjasama dengan bancassurance yang saat ini berkontribusi cukup besar sebanyak 60%.
Kini, Jiwasraya telah bekerjasama dengan 15 bank di Indonesia dalam penjualan produk-produknya. Tahun ini, pihaknya juga berencana untuk menambah kerjasama dengan dua bank swasta.
"Penopang masih di bancassurance, yang sudah dipipeline ada dua bank swasta," ungkap Hary.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News