kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Asuransi jiwa minta tambahan modal induk usaha


Jumat, 06 Oktober 2017 / 06:30 WIB
Asuransi jiwa minta tambahan modal induk usaha


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah anak usaha perbankan di sektor asuransi berencana mengajukan penambahan modal dari induk usaha. Rencana tersebut untuk menopang pertumbuhan bisnis tahun depan. Misal, PT Asuransi Jiwa BCA Life dan PT BRI Life tengah mempersiapkan rencana pengajuan modal dari induk usaha.

Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi mengatakan, suntikan modal ini agar pertumbuhan bisnis semakin melaju kencang. "Akan ada, saat ini masih dalam proses dan ini direncanakan dari awal," kata dia.

Menurut Rianto, penambahan modal tersebut untuk membantu bisnis BRI Life. Rencana ke depan, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini akan memperbaharui infrastruktur informasi teknologi (IT) untuk mengembangkan proses bisnis semakin mudah dan efisien. "Karena saat ini sudah tidak sesuai zaman, kami rencana upgrade IT, nilai investasinya sekitar beberapa ratus miliar," tambah dia.

BRI Life menargetkan meraup total premi Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun sampai akhir 2017. Rianto mengklaim, hingga Agustus 2017, perolehan premi melebihi separuh dari target tahunan. BRI Life agresif mengerek premi baru di tahun ini dengan target Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun.

PT Asuransi Jiwa BCA Life juga berniat mengajukan suntikan penambahan modal dari sang induk usaha yakni PT Bank Central Asia Tbk. Dana tersebut untuk menopang pertumbuhan bisnis di tahun depan.

Direktur BCA Life Honggo Djojo mengatakan, hal tersebut sudah menjadi agenda BCA Life tahun ini. Tahun lalu, perusahaan asuransi jiwa ini mengandalkan modal awal untuk menopang kinerja.

Kata Honggo, rasio risk based capital (RBC) BCA Life per Agustus 2017 tercatat sebesar 304%. Pihaknya harus mempersiapkan rencana penambahan modal agar kontinuitas bisnis tak terhambat lantaran masalah rasio solvabilitas.

Mengenai nominal penambahan modal, Honggo belum bisa menyebut lantaran masih dalam tahap pembicaraan dengan pemegang saham. "Semoga dalam satu-dua bulan sudah ada kepastian angkanya," kata dia, Rabu (4/10).

Setelah mendapat suntikan modal, BCA Life akan terus memperkuat kerjasama dengan induk usaha. BCA Life juga sudah merancang skema kerjasama lanjutan dengan BCA untuk bisnis 2018. Namun, Honggo belum bisa membeberkan secara detail rencana tersebut.

Sementara BNI Life Insurance mengaku belum ada rencana mengajukan penambahan modal untuk menopang bisnis 2018. Permodalan anak usaha dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini masih cukup. "Modal kami saat ini masih berlimpah, dengan RBC sekitar 800% jauh dari minimum regulasi sebesar 120%," kata Geger N Maulana, Plt Direktur Utama BNI Life, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×