Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Investor asing masih terus memburu saham perbankan Indonesia. Kabar terbaru, Cathay Financial Holding Co Ltd menambah kepemilikan saham di PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Penambahan saham ini menjadi jalan bagi Cathay untuk menjadi pemilik saham pengendali Bank Mayapada.
Ambisi ini terwujud lewat transaksi pada Selasa (18/10). Mengutip data RTI, tercatat terjadi transaksi saham Bank Mayapada di pasar negosiasi (crossing) senilai Rp 1,7 triliun. Jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 649,96 juta saham atau sekitar 15% dari total saham Bank Mayapada.
Cathay mengambil alih saham Bank Mayapada seharga Rp 2.685 per saham. Angka ini lebih mahal 16,74% dari harga saham Bank Mayapada pada perdagangan Senin (17/10).
Hariyono Tjahjarijadi, Direktur Utama Bank Mayapada Internasional mengakui, transaksi ini terjadi antar pemegang saham di Bank Mayapada. Transaksi ini bakal mengubah komposisi kepemilikan saham.
“Saham JPMCB-Cathay Life Insurance Co Ltd akan bertambah,” katanya, kepada KONTAN, Selasa (18/10).
Hariyono melanjutkan, di masa mendatang akan ada dua pemegang saham pengendali. Mereka adalah PT Mayapada Karunia dan Cathay Life Insurance Co Ltd. “Meskipun pemegang saham akan berubah namun bisnis akan tetap sama,” tandas Hariyono.
Sebelum crossing saham, dua pemegang saham terbesar di bank berkode saham MAYA ini terdiri dari Mayapada Karunia sebesar 26,42% saham dan Cathay Life Insurance sebanyak 24,90%. Disusul oleh Brilliant Bazaar Pte Ltd sebesar 15,64%, Galasco Investments Limited sebesar 10,00%, Unity Rise Limited sebesar 7,31%, dan masyarakat sebesar 15,74% saham.
Hariyono menambahkan, dalam waktu dekat perseroan juga akan melakukan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Tujuannya, mempertebal modal sehingga Bank Mayapada bisa naik kelas menjadi bank kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III.
Pasalnya, bank milik Taipan Dato Sri Dr. Tahir ini ingin memperluas bisnis ke area lain setelah menjadi bank BUKU III. Target Bank Mayapada, perhelatan rights issue bakal terwujud pada November 2016. Dari rights issue, Bank Mayapada membidik dana segar sebesar Rp 1 triliun.
Dana segar ini akan menambah porsi modal disetor menjadi di atas Rp 5 triliun. Saat ini, modal inti Bank Mayapada masih sebesar Rp 4,08 triliun per Juni 2016 atau masuk BUKU II. Setelah modal membesar, tahun 2017 Bank Mayapada menargetkan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh 11%-13% atau sama seperti di tahun 2016.
“Kami juga akan memperluas bisnis konsumer dan wealth management,” tambah Hariyono. Dari sisi laba, Hariyono bilang, pihaknya tak memasang target muluk-muluk. Alasannya, Mayapada masih menyisihkan laba untuk pencadangan. Laba ditargetkan sekitar Rp 1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News