Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencetak kinerja mengesankan di tahun 2023. Strategi yang berfokus pada pinjaman dengan imbal hasil tinggi mendorong laba bersih BBRI.
Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengatakan, BBRI membukukan kinerja solid di tahun 2023. Hal itu tercermin dari capaian laba bersih emiten perbankan pelat merah tersebut selama tahun lalu yang bertumbuh 17,5% year on year (YoY) menjadi Rp 60,1 triliun.
Pendapatan bunga BBRI meningkat 17,9% YoY selama tahun 2023 pada pertumbuhan pinjaman yang kuat 11,2% YoY. Ini dilatarbelakangi penyeimbangan kembali portofolio berkat peralihan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke Kredit Umum Pedesaan (Kupedes), serta Net Interest Margin (NIM) yang lebih luas.
Portofolio ultra mikro BBRI yaitu Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pegadaian meningkat 12,8% YoY dan secara konsisten mengungguli bank, yang menyumbang 9,1% dari total pinjaman dan 18,2% dari Net Interest Incomes (NII).
Pinjaman terhadap aset pendapatan naik menjadi 70,7% dari 68,4% tahun lalu, dengan imbal hasil pinjaman sebesar 13,18%, naik 88bps YoY.
Baca Juga: Kinerja BBRI Didukung Solidnya Pinjaman Segmen Mikro, Cek Rekomendasi Sahamnya
Meskipun terdapat dampak kenaikan biaya dana atau disebut Cost of Fund (CoF), NIM BBRI meningkat 10bps YoY menjadi 7,95%. Raihan ini didorong oleh perluasan basis aset produktif dan pergeseran komposisi portofolio mikro yang didukung oleh pertumbuhan Laba operasional pra-pencadangan (PPOP) sebesar 16,7%.
Andrey menyoroti, digitalisasi turut mengurangi biaya operasional. Pada tahun 2023, inisiatif digitalisasi BBRI telah meningkatkan rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) konsolidasi sebesar 298bps menjadi 41,9% dari 44,9% pada tahun 2022. Hal ini disebabkan oleh peningkatan infrastruktur digital dan kapasitas agen perbankan sebagai faktor yang melatarbelakangi peningkatan efisiensi jaringan cabang.
Oleh karena itu, Andrey melihat wajar adanya peningkatan Return on Equity (RoE) Bank BRI. Dia menilai, metrik profitabilitas BBRI berada pada posisi yang baik karena ROE meningkat 232bps YoY menjadi 19,9% pada tahun 2023.
“Ini menunjukkan keberhasilan strategi Bank BRI untuk menyeimbangkan kembali portofolio pinjaman mikronya,” kata Andrey kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2).
Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan mengatakan, BBRI telah mencetak kinerja yang mengesankan di tahun 2023. Hal itu terlihat dari capaian laba bersih persis dengan estimasi Ciptadana Sekuritas untuk BBRI dan melampui perkiraan konsensus sebesar 102,5%.
Net Interest Income (NII) BBRI juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat, meningkat sebesar 9%yoy di akhir tahun 2023 dibandingkan 5%yoy per kuartal III-2023. Raihan ini menunjukkan ketahanan Net Interest Margin (NIM) BBRI sebesar 8,4% di tahun 2023, meskipun dihadapkan kondisi suku bunga tinggi dan likuiditas yang ketat.
“NIM yang kuat sebagian besar didorong oleh komposisi aset yang lebih baik di bawah Kupedes dengan imbal hasil tinggi dan pinjaman ultra-mikro, yang sangat mengimbangi tekanan dari biaya yang mahal,” ungkap Erni dalam riset tertanggal 31 Januari 2024.
Adapun untuk tahun 2024, Andrey menilai bahwa BBRI memiliki prospek yang masih menjanjikan. Meskipun ada ketidakpastian mengenai tahun pemilihan umum (pemilu), BBRI optimis UKM akan mendapat manfaat dari peningkatan pengeluaran pemerintah pada saat periode pesta demokrasi tersebut.
Sebagai informasi, pedoman manajemen BBRI untuk tahun 2024 diantaranya pertumbuhan pinjaman sekitar 11-12%, NIM sekitar 7.9%-8.0%, CoC sekitar 2.2%-2.3%, Non Performing Loan (NPL) sekitar 2.7%-2.9%, serta Cost to Income Ratio (CIR) sekitar 41,0%-42,0%.
Dengan berbagai sentimen tersebut, Andrey mempertahankan rekomendasi beli untuk BBRI dengan target harga Rp 6.450 per saham. Sedangkan, Erni menyarankan beli dengan target harga sebesar Rp 6.250 per saham untuk BBRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News