Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance mulai menyasar bisnis pembiayaan produktif yakni modal kerja dan investasi melalui pembiayaan UMKM. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyatakan telah mengajukan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggarap bisnis baru ini sudah diperoleh sejak 2019 lalu.
“Namun CNAF baru fokus ke bisnis baru ini pada 2020. Kita tidak akan agresif paling 10-15%, sisanya akan dari produk existing atau pembiayaan otomotif. Kita akan belajar dulu produk baru. Setelah 2021 kita akan lebih yakin untuk push lebih kencang lagi,” ujar Ristiawan pada Senin (9/3).
Baca Juga: Masuk PKPU, Koperasi Indosurya Pernah Dipimpin Henry Surya CEO Indosurya Inti Finance
Ia melanjutkan, paling banyak pembiayaan ke sektor ini sekitar Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Guna menggarap bisnis baru ini, Ia menyebut akan fokus pada sektor-sektor yang juga menjadi fokus pemerintah khususnya UMKM.
Selain itu juga pada sektor pariwisata. Namun karena isu virus corona masih menekan sektor pariwisata. Ristiawan bilang masih menunggu waktu yang tepat untuk masuk menyasar pembiayaan ini. Selain itu, juga menyasar untuk pembiayaan pendidikan, lantaran belanja negara untuk sektor ini cukup besar juga.
CNAF menargetkan sepanjang 2020 ini bisnis pembiayaan bisa tumbuh di angka 20% secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun sepanjang 2019 lalu CNAF mencatatkan Rp 3,6 triliun. Nilai itu tumbuh dua kali lipat dibandingkan 2018.
Baca Juga: Akibat wabah corona, bisnis fintech di sektor produktif mulai terganggu
Guna menyasar sektor produktif ini, CNAF menggunakan logo baru yakni CIMB Niaga Finance. Hal ini ditujukan agar CNAF tidak lagi hanya dikenal dengan produk otomotif semata. Namun juga memiliki produk pembiayaan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News