Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. CIMB Niaga Syariah menargetkan pembiayaan tahun ini sebesar Rp 9,4 triliun. Target tersebut naik 29,12% dari realisasi pembiayaan tahun lalu sejumlah Rp 7,28 triliun. Hingga Februari 2016, Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk ini telah merealisasikan pembiayaan sebesar Rp 220 miliar.
Chief Of Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, pencapaian tahun lalu ditopang dari pembiayaan sektor konsumer dengan kontribusi sebesar 51%. Sementara pembiayaan komersial, mikro dan korporasi menyumbang 49%. “Tahun ini, kami mau genjot dari sisi konsumer,” ujarnya saat paparan publik, Rabu (30/3).
Untuk itu, kata Pandji, pihaknya akan fokus memberikan pembiayaan pada sektor-sektor industri seperti, konsumsi, perdagangan, perhubungan, manifaktur, properti dan transportasi.
Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) ditagetkan naik menjadi Rp 9,9 triliun atau naik 30,6% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 7,58 triliun. Dengan demikian, CIMB Niaga Syariah percaya diri menggenjot pertumbuhan total aset menjadi Rp 12,3 triliun pda tahun ini. Angka tersebut naik 30,1% dibandingkan perolehan total aset tahun lalu Rp 9,1 triliun.
Adapun, tingkat pembiayaan bermasalah alias non performing financing (NPF) akan dijaga pada angka 1,9% atau sama dengan tahun lalu. “Artinya 1,9% itu sudah memperhitungkan nasabah yang kemunginan akan bermasalah, jadi sudah lebih awal kita melakukan restrukturisasi. Mestinya bisa turun sejalan dengan pertumbuhan aset dan pembiayaan kita,” imbuh Pandji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News