kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.299   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.012   54,84   0,79%
  • KOMPAS100 1.039   9,99   0,97%
  • LQ45 810   8,98   1,12%
  • ISSI 212   1,38   0,66%
  • IDX30 416   4,66   1,13%
  • IDXHIDIV20 496   5,90   1,20%
  • IDX80 119   1,12   0,96%
  • IDXV30 123   1,06   0,87%
  • IDXQ30 137   1,77   1,31%

CNAF Buka Peluang untuk Masuk Ekosistem Pembiayaan Sektor Hilirisasi Mineral


Selasa, 14 Januari 2025 / 22:45 WIB
CNAF Buka Peluang untuk Masuk Ekosistem Pembiayaan Sektor Hilirisasi Mineral
ILUSTRASI. CIMB Niaga Auto Finance tertarik dan membuka peluang untuk dapat merambah pembiayaan di ekosistem hilirisasi mineral tambang. KONTAN/Baihaki/13/1/2025


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atau multifinance, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyampaikan bahwa perusahaan tertarik dan membuka peluang untuk dapat merambah pembiayaan di ekosistem hilirisasi mineral tambang. 

Meski begitu, Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman menuturkan bahwa sampai saat ini, CIMB Niaga Finance memang masih fokus pada pembiayaan kendaraan roda empat saja. 

“Tapi memang kita tertarik dan tidak menutup kemungkinan di kemudian hari CNAF akan mencoba explore membantu industri hilirisasi, misalnya untuk membantu pembiayaan alat berat atau kendaraan operasionalnya," kata Ristiawan kepada Kontan, Selasa (14/1). 

Selain itu, dia menilai pendanaan untuk sektor hilirisasi bagi perusahaan pembiayaan menjadi peluang baru yang cukup menarik untuk dieksplorasi. Menurutnya, inisiatif tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Baca Juga: Proyek Smelter Mangkrak, Hilirisasi Bauksit Jalan di Tempat

Kendati begitu, Ristiawan mengatakan bahwa dalam menjalankan pembiayaan di ekosistem hilirisasi mineral tambang terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi multifinance. Pasalnya, keberlanjutan menjadi salah satu tantangan yang perlu terus diperhatikan oleh perusahaan. 

Lebih jauh lagi, Ristiawan bilang, CNAF juga melihat bahwa hilirisasi nikel dapat mempercepat pembangunan infrastruktur ekosistem kendaraan berbasis listrik dengan menyediakan Electric Vihacle (EV) battery. Ia menilai, hal ini secara otomotis akan mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan ramah lingkungan. 

"Apalagi pertumbuhan penjualan kendaraan ramah lingkungan atau listrik ini domino efeknya pasti akan positif bagi perusahaan pembiayaan juga," imbuhnya. 

Sebelumnya, Ketua Satgas Hilirisasi sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya memang bakal melibatkan perbankan dan lembaga keuangan lainnya agar mau ikut ambil bagian dalam membiayai proyek investasi hilirisasi.

Bukan tanpa alasan, Bahlil menilai untuk proyek hilirisasi sebisa mungkin untuk memakai sumber dana dari APBN. Alhasil, sumber-sumber pembiayaan lain dari perbankan memang bakal menjadi salah satu sumber utama untuk hilirisasi.

“Biarlah APBN untuk mengurus rakyat, urusan makan bergizi, urusan kesehatan dan urusan infrastruktur,” ujar Bahlil, Jumat (10/1).

Baca Juga: Mandiri Utama Finance Catat Pembiayaan Kendaraan Listrik Rp 1,3 Triliun di 2024

Selanjutnya: Kejagung Sita Uang Rp 21,1 Miliar dari Penggeledahan 2 Rumah Eks Ketua PN Surabaya

Menarik Dibaca: Tips Andalkan Aplikasi Navigasi Saat Pergi Traveling

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×