kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

CNAF Sambut Positif Penurunan BI-Rate, Gunakan Risk Based Pricing dalam Pembiayaan


Selasa, 23 September 2025 / 18:30 WIB
CNAF Sambut Positif Penurunan BI-Rate, Gunakan Risk Based Pricing dalam Pembiayaan
ILUSTRASI. Pertumbuhan Multifinance: Pelayanan nasabah di Kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) di Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025). Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi piutang pembiayaan industri multifinance hanya tumbuh 7%-8% pada 2025 hal ini dikarenakan karena pelemahan daya beli hingga opsen pajak kendaraan bermotor. KONTAN/Baihaki/13/1/2025


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyambut positif langkah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, penurunan suku bunga menjadi momentum baik bagi industri pembiayaan.

Namun, perusahaan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan menerapkan metode risk based pricing dalam menetapkan bunga pembiayaan.

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Siap Implementasikan POJK UMKM, Dorong Digitalisasi Pembiayaan

“Dengan demikian, suku bunga yang dikenakan kepada nasabah akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat risiko profil masing-masing. Hal ini kami lakukan untuk menjaga kualitas portofolio dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat,” ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, Jumat (19/9/2025).

Ia menambahkan, CNAF juga menjaga strategi pendanaan dengan melakukan diversifikasi sumber dana, mulai dari bilateral loan, joint financing bersama induk usaha Bank CIMB Niaga, hingga penerbitan sukuk.

“Dengan diversifikasi sumber pendanaan ini, CNAF dapat menekan cost of fund sehingga meningkatkan daya saing pembiayaan di pasar,” jelas Ristiawan.

Dari sisi kinerja, penyaluran pembiayaan baru CNAF tercatat sebesar Rp 6,66 triliun per Agustus 2025, tumbuh 6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 6,29 triliun.

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Berencana Kembali Terbitkan Obligasi pada Tahun Depan

Adapun kontribusi terbesar masih berasal dari segmen kendaraan bekas dengan porsi 62% atau senilai Rp 4,11 triliun.

Segmen kendaraan baru menyumbang 28% atau Rp 1,84 triliun, sedangkan fasilitas dana/refinancing sebesar 10% atau Rp 701 miliar.

Selanjutnya: Prabowo Bakal Bangun Kampung Haji Indonesia di Makkah, Siapa Saja yang Terlibat?

Menarik Dibaca: 10 Kebiasaan Hidup Minimalis Bisa Menghemat Uang Tanpa Mengurangi Kualitas Hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×