kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.695   109,00   0,65%
  • IDX 6.767   18,27   0,27%
  • KOMPAS100 977   3,57   0,37%
  • LQ45 759   1,98   0,26%
  • ISSI 215   1,22   0,57%
  • IDX30 394   0,74   0,19%
  • IDXHIDIV20 470   -0,70   -0,15%
  • IDX80 111   0,33   0,30%
  • IDXV30 114   -0,31   -0,27%
  • IDXQ30 129   0,41   0,32%

Commonwealth cabut subsidi layanan ATM


Senin, 31 Agustus 2015 / 18:05 WIB
Commonwealth cabut subsidi layanan ATM


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Nasabah Commonwealth Bank Indonesia sepertinya harus mulai berhemat dalam melakukan transaksi perbankan.

Pasalnya, bank yang berbasis di Australia tersebut mulai mengenakan tarif transaksi lintas bank yang menggunakan jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) Bersama dan Prima.

Selama ini, kata Anwar Zaenudin, EVP Head of Retail Banking & Services Commonwealth Bank Indonesia, pihaknya menanggung tarif transaksi yang dikenakan jaringan ATM Bersama dan ATM Prima kepada nasabahnya.

Namun, mulai 1 September 2015, perseroan mencabut subsidi ini dan memberlakukan tarif yang berlaku.

"Transaksi bebas biaya selama dua kali untuk nasabah dengan saldo di bawah Rp 10 juta dan 10 kali untuk nasabah bersaldo di atas Rp 10 juta. Lebih dari itu, mereka menanggung sendiri biaya transaksinya sesuai yang dikenakan oleh jaringan ATM Bersama dan Prima," ujar Anwar, Senin (31/8).

Menurut Anwar, tarif transaksi yang tidak digratiskan ini untuk mengedukasi nasabah. Selain itu, sambung dia, kebijakan ini akan mengurangi beban biaya bank.

"Efisiensi dari memungut tarif transaksi ini bisa mencapai ratusan juta rupiah," terang dia.

Kendati demikian, ia menolak apabila kebijakan ini disebut sebagai upaya mencari keuntungan dalam memperbesar kantong pendapatan berbasis komisi atawa fee based income.

Toh, perseroan tidak memungut biaya tambahan dari tarif transaksi yang dikenakan operator pembayaran elektronis.

Adapun, sekitar 300.000 nasabah ritel Commonwealth Bank Indonesia diperkirakan akan terkena kebijakan baru ini.

"Kebijakan ini akan mendorong nasabah untuk menggunakan electronic channel seperti mobile banking. Layanan digital kami tumbuh 100% dalam enam bulan terakhir ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×