Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan pertumbuhan kredit perumahan sebesar 22% secara tahunan atau year on year (yoy). Target pertumbuhan kredit perumahan bank berkode saham BBTN ini lebih tinggi dari pencapain 2016 sebesar 18,43% yoy.
Maryono, Direktur Utama BTN mengatakan bahwa pertumbuhan kredit perumahan pada tahun ini diproyeksi akan banyak berasal dari kredit subsidi pemerintah, seperti fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
“Apalagi pada tahun ini anggaran subsidi perumahan pemerintah FLPP totalnya sebesar Rp 19 triliun atau naik dari tahun lalu,” ujar Maryono ketika memberikan paparan kinerja, Senin (13/2).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat realisasi FLPP 2016 hanya Rp 5,63 triliun. Dengan anggaran subsidi pemerintah FLPP pada tahun ini lebih besar diharapkan bisa mendorong pertumbuhan kredit subsidi BTN pada tahun ini.
Handayani Direktur Consumer Bank BTN mengatakan untuk KPR non subsidi diharapkan tumbuh sebesar 33% yoy dan untuk KPR subdisi ditargetkan naik di atas 17% yoy. “Secara portofolio, KPR subsidi akan dijaga porsi sebesar 55% dan untuk non subsidi dijaga diangka 45%,” ujar Handayani.
Terkait dengan relaksasi loan to value (LtV) yang dikeluarkan BI pada akhir Agustus 2016 lalu, menurut Maryono hal ini tidak terlalu berpengaruh ke permintaan kredit perumahan terutama subsidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News