kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dana kelolaan dana pensiun BUMN tumbuh menjulang


Jumat, 16 Januari 2015 / 06:31 WIB
Dana kelolaan dana pensiun BUMN tumbuh menjulang
ILUSTRASI. Suasana proyek kompleks apartemen Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, 13 Desember 2022. Lippo Cikarang (LPCK) Catat Marketing Sales Rp 628 Miliar di Semester I-2023.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kerja keras Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Mandiri di tahun Kuda Kayu lalu tidak main-main. Unit usaha Bank Mandiri yang belum genap empat tahun beroperasi ini membukukan pertumbuhan dana kelolaan sampai 1.632%, yakni dari Rp 210 miliar di tahun 2013 silam menjadi sebesar Rp 3,64 triliun di akhir tahun lalu.

Pertumbuhan dana kelolaan yang tinggi ini juga jauh melampaui target yang dipatok, yaitu Rp 1 triliun.

Menurut Rudi Rahman, Direktur Keuangan dan Umum DPLK Mandiri, Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang pesangon bagi perusahaan minyak dan gas, sangat membantu peningkatan dana kelolaan DPLK Mandiri.

DPLK Mandiri menargetkan 20%-30% dari potensi kompensasi pesangon perusahaan minyak dan gas yang berkisar Rp 20 triliun bakal diparkir di DPLK Mandiri.

Penempatan dana dari perusahaan minyak dan gas banyak ditempatkan di program pensiun untuk kompensasi pesangon (PPUKP). "Sekitar Rp 3,2 triliun dari seluruh dana kelolaan ditempatkan dalam PPUKP," tutur Rudi, Kamis (15/1).

Selain PPUKP, program pensiun iuran pasti (PPIP) juga bertumbuh hingga lebih dari Rp 400 miliar. DPLK Mandiri mencatat, sedikitnya tiga Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) mengalihkan program pensiun manfaat pasti yang dikelolanya menjadi PPIP yang dikelola DPLK Mandiri. Tapi, itu pun khusus rekrutmen karyawan baru.

DPLK BNI juga mencatat kinerja gemilang sepanjang tahun lalu. Unit usaha BNI ini membukukan pertumbuhan dana kelolaan 19,24% tahun lalu menjadi Rp 10,03 triliun ketimbang tahun 2013. Tahun ini, DPLK BNI menargetkan penambahan dana kelolaan baru sebesar Rp 2 triliun.

Sujatmoko, Manajer DPLK BNI mengatakan, pertumbuhan ditopang oleh penambahan dana baru, baik yang berasal dari peserta baru maupun peserta lama yang masih aktif membayarkan iuran. "Termasuk juga dari hasil investasi," kata Sujatmoko, kemarin.

DPLK BNI memarkir 20,20% dana kelolaan di reksadana, 17,35% di reksadana berbasis syariah, 10,18% di deposito dan pasar uang, 8,81% di surat utang, dan lain-lain. Imbal hasil investasi tumbuh rata-rata 9,50% tahun lalu. Instrumen investasi yang paling mendongkrak return adalah deposito dan pasar uang. DPLK Mandiri mengantongi return investasi 11%.

"Hampir semua paket investasi kami mempunyai kinerja di atas benchmark. Kinerja tertinggi dari paket saham pasar uang, yakni 20,25%," kata Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×