Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Alhamdulilah, dana kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat tembus Rp 714,24 miliar sampai akhir tahun lalu. Angka ini melesat 28% ketimbang tahun sebelumnya, yakni Rp 558,32 miliar.
Pencapaian tersebut juga di atas target perseroan yang dipatok sebesar Rp 700 miliar.
SS Setiawan, Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Muamalat mengatakan, pertumbuhan dana kelolaannya ditopang oleh penjualan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dan Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP). PPUKP sendiri adalah program baru yang dipasarkan unit usaha Bank Muamalat itu di awal tahun ini.
Faktor lain, sambung dia, strategi investasi yang tepat untuk menggemukkan dana kelolaan. “Termasuk karena keberadaan cabang-cabang induk usaha yang menjadi tempat kami melego program DPLK Muamalat, yakni sebanyak 500 gerai, banyak berkontribusi terhadap jumlah peserta ritel,” ujarnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Adapun, sampai akhir tahun lalu, jumlah peserta DPLK Muamalat mencapai 130.878 orang atau naik 15% jika dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya, yaitu 113.534 orang. Sebanyak 73,5% di antaranya merupakan peserta ritel, sedangkan sisanya 26,5% berasal dari peserta korporasi.
Enggan muluk-muluk, lanjut Setiawan, pihaknya menargetkan merangkul 20.000 orang peserta baru di tahun kambing kayu ini. Itu berarti, pertumbuhan sebesar 15% atau menjadi sebanyak 150.510 peserta. Sementara, dana kelolaannya ditargetkan mencapai Rp 850 miliar – Rp 900 miliar hingga akhir tahun nanti atau tumbuh sekitar 19% - 26%.
“Sebagai strategi, kami akan meningkatkan jumlah peserta baru, baik program PPIP maupun PPUKP, peserta korporasi maupun ritel, termasuk mempertahankan peserta lama dengan meningkatkan hasil pengembangan yang kompetitif dan kualitas layanan. Kami juga akan meningkatkan pencapaian target hasil pengembangan dengan strategi investasi yang lebih efektif,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News