kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dana Kelolaan DPPK Menggemuk


Senin, 26 Oktober 2009 / 09:52 WIB
Dana Kelolaan DPPK Menggemuk


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Pemulihan harga di bursa saham dan pasar surat utang membawa efek positif bagi pengelola Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK). Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Djoni Rolindrawan, menuturkan, dana kelolaan milik seluruh DPPK per akhir September 2009 mencapai Rp 95 triliun. "Nilai per akhir Juni lalu masih Rp 90 triliun. Jadi, dana kelolaan selama kuartal ketiga naik sekitar Rp 5 triliun," ujar Djoni, akhir pekan lalu.

Sebanyak enam pengelola dana pensiun (dapen) tercatat sebagai pemilik nilai aktiva bersih (NAB) terbesar. Mereka adalah Dapen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Pertamina (Persero), Bank Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan PT Bank BNI Tbk.

Namun Djoni tidak ingat rincian mutakhir dana kelolaan yang dimiliki keenam dapen itu. Jika merujuk pada laporan per akhir Juni 2009, keenam dapen tersebut mengelola dana Rp 35 triliun.

Djoni menjelaskan, kenaikan dana kelolaan ini merupakan imbas dari membaiknya kondisi ekonomi. Saat ini, portofolio investasi dapen meliputi Surat Utang Negara (SUN) sebanyak 35%, obligasi korporasi 25%, deposito 15%, penyertaan langsung, tanah, dan bangunan 10%. Sisanya, berupa saham 10%, serta reksadana 5%.

Pada akhir 2008 lalu, dana kelolaan DPPK hanya mencapai Rp 80 triliun atau turun 1% dibandingkan nilai di akhir tahun 2007. Kondisi ini dipengaruhi krisis keuangan global yang memburuk di awal November 2008. "Akhir tahun nanti, saya optimistis dana kelolaan mencapai Rp 100 triliun," ujar Djoni.

Presiden Direktur Dapen Telkom, Rochiman Sukarno, mengatakan, total dana kelolaan Dapen Telkom per akhir September 2009 mencapai Rp 11 triliun. "Bulan Juni lalu, NAB kami masih sekitar Rp 10,2 triliun," katanya.

Dapen Telkom menginvestasikan 41% dana kelolaannya dalam SUN, lalu obligasi korporasi (26%), dan saham plus reksadana (28%). Sisanya sebesar 5% diinvestasikan di berbagai instrumen lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×