Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Pasalnya, adanya penurunan suku bunga acauan yang dilakukan bank sentral dunia dan Bank Indonesia (BI) akan mendorong peningkatan pasar obligasi.
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) tambah kredit modal kerja Golden Energy sebesar US$ 29,50 juta
Elina bilang, volume transaksi pada instrumen obligasi meningkat sebesar hampir 30% dibanding tahun lalu karena obligasi pemerintah dianggap nasabah memberikan yield yang menarik.
Sedangkan penjualan produk yang akan dikurangi atau lebih selektif di antaranya produk corporate bond dan reksadana yang penempatan dananya banyak di saham kapitalisasi kecil karena dikhawatirkan kondisi keuangan emiten kecil itu akan terganggu akibat Covid-19.
Sebelumnya, Bank Mandiri menargetkan dana kelolaan tumbuh 5%-7% tahun ini menjadi sekitar Rp 224 triliun. Walaupun kondisi pasar saham melambat, Elina bilang, target itu akan terus dikejar.
Tetapi fokus utama perseroan adalah mengejar pendapatan dari bisnis tersebut dengan strategi pengelolaan portofolio seperti cross selling strategy dan rebalancing portfolio sesuai dengan kondisi market dan kebutuhan nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News