Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan keuangan berbasis teknologi di sektor pembayaran DANA dalam tiga tahun ke depan menargetkan digunakan oleh setiap pengguna smartphone. Startup yang didukung oleh Ant Financial tersebut tengah mencari investor strategis guna gaet 150 juta pengguna smartphone.
CEO DANA, Vincent Iswara menuturkan bahwa PT Espay Debit Indonesia Koe sebagai operator DANA telah mengumpulkan 20 juta pengguna dalam waktu satu tahun sejak peluncuran. Rata-rata terdapat transaksi 1,5 juta transaksi setiap harinya di DANA.
Lebih lanjut Vincent mengatakan DANA merupakan salah satu dompet digital di luar China yang mendapat dukungan dari Ant Financial. Espay menjadi satu-satunya fintech asal Indonesia yang didukung oleh perusahaan dimana Jack Ma berinvestasi.
Kerjasama dikatakan oleh Vincent guna berkolaborasi dengan Ant Financial dalam pengembangan produk baru. "Sebagian besar pengguna kami adalah generasi milenial dan kami berupaya untuk berada di setiap smartphone di Indonesia," kata Vincent dilansir dari Bloomberg pada Senin (29/7).
Vincent menambahkan bahwa saat ini pihaknya terbuka kepada mitra strategis yang nantinya akan menumbuhkan ekosistem bersama. DANA disebut terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan pihak manapun, dimana investor memiliki nilai strategis untuk apa yang akan dilakukan ke depan.
Kami ingin membuka diri kepada mitra strategis sehingga kami dapat menumbuhkan ekosistem bersama. Investor harus membawa nilai strategis untuk apa yang kita lakukan dan kita terbuka untuk berbicara dengan siapa pun. "Dari segi dana kami masih memiliki cukup untuk berjalan," sambung Vincent.
Selain Ant Financial, PT Elang Mahkota Teknologi sebagai perusahaan media besar di Indonesia yang juga investor DANA, dikatakan Vincent merupakan bentuk bahwa startup-nya masihlah mayoritas milik investor Indonesia.
Di kantor yang berlokasi di Jakarta terdapat 500 karyawan yang sebagian besar adalah engineer, rencananya DANA akan menambah kantor di kota lainnya seperti Yogyakarta dan Bali.
DANA, mempertimbangkan untuk memperlebar jejaknya di ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dengan menawarkan layanan keuangan lain yaitu asuransi. Namun, Vincent menyebut pihaknya masih khawatir dicap sebagai bank bayangan yang beroperasi di luar regulasi hukum.
Menurut Google and Temasek Holdings Pte, ekonomi digital Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Pada 2018 mencapai US$ 27 miliar dan akan tumbuh hingga $ 100 miliar pada tahun 2025 nanti.
Bisnis pembayaran digital di Indonesia saat ini di dominasi oleh pemain lain seperti Go-Pay unit transaksi aplikasi kendaraan online dari Gojek, serta OVO.
Indonesia saat ini telah melakukan pembangunan infrastruktur seperti jalan, bandara dan lainnya. Maka saat ini disebut Vincent saatnya pembangunan infrastruktur digital yang akan membuat segala transaksi lebih cepat dan mudah.
"Sudah saatnya sekarang untuk membangun infrastruktur digital sehingga kita tidak dipaksa untuk mengejar ketinggalan," kata Vincent.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News