Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Pasar Dana Pinjaman (Danamas) menerapkan sejumlah cara untuk mendeteksi transaksi mencurigakan yang berkaitan dengan judi online.
Terkait hal itu, Head of Marketing Danamas Gian Carlo menyebut, pihaknya memanfaatkan algoritma terkini dan analisis mendalam untuk mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan.
"Melalui evaluasi data historis dan pola transaksi, kami dapat menangkap tanda-tanda transaksi yang berkaitan dengan judi online. Di pasar, metode pembayaran, seperti Dompet Digital dan Telco Pulsa, sering menjadi fokus utama," ucapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (12/9).
Meskipun telah menerapkan cara itu, Gian menerangkan sampai saat ini Danamas belum menemukan transaksi yang mencurigakan berkaitan dengan judi online.
Baca Juga: 288 Tawaran Pinjol Ilegal Diblokir, Cek Daftar Pinjol Legal & Ilegal September 2023
Sementara itu, Gian menyampaikan Danamas menerapkan sejumlah langkah keamanan berlapis dalam menangani transaksi judi online baik saat ini hingga ke depannnya.
Adapun sejumlah langkah keamanan itu, antara lain dengan verifikasi berlapis. Dia mengatakan setiap transaksi membutuhkan konfirmasi tambahan sehingga mempersulit pelaku judi online yang biasanya mencari proses yang lebih cepat.
Selain itu, Danamas juga menerapkan verifikasi identitas. Menurut Gian, dengan memverifikasi identitas pengguna sesuai data yang ada, pihaknya memastikan autentikasi akun dan mencegah pemalsuan.
Terakhir, Danamas menerapkan analisis transaksi, yakni memeriksa pola transaksi untuk menemukan kegiatan yang tidak biasa, seperti transaksi di jam-jam aneh yang tidak sesuai dengan kebiasaan.
Gian mengatakan, Danamas berencana untuk terus meningkatkan teknologi yang digunakan dan akan berkolaborasi dengan regulator serta institusi keuangan lainnya untuk berbagi informasi ke depannya dalam memberantas transaksi judi online lewat fintech lending.
Baca Juga: Inilah Modus Baru Pinjol Ilegal, Cek Daftar Pinjol Legal dan Ilegal Terbaru Juli 2023
"Selain itu, kami akan meningkatkan edukasi kepada pengguna untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko judi online," kata Gian.
Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyampaikan adanya keterkaitan judi online dengan pinjaman online dalam beberapa kasus.
Peneliti Ekonomi Indef Nailul Huda mengatakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hal itu bisa dilihat dari transaksi mencurigakan yang berhubungan dengan perjudian mencapai 11,84% dari total 94 ribu laporan pada 2022.
Nailul menerangkan, angka tersebut meningkat drastis dari 2020 yang hanya 1,6% laporan transaksi mencurigakan mengenai perjudian dari total 68 ribu laporan ke PPATK.
Nailul menambahkan hal itu juga bisa dilihat dari data PPATK, yakni terdapat 69,9 juta transaksi mencurigakan yang dianalisis terkait dengan judi online dan nominalnya sebesar Rp 69,6 triliun pada 2022. Adapun pertumbuhan pinjaman online hingga Desember 2022 mencapai 71%, lalu 18% pada Juli 2023.
Baca Juga: Antisipasi Pinjaman untuk Judi Online, AdaKami: Edukasi Masyarakat Jadi Hal Penting
Selain itu, Nailul menilai dugaan itu diperkuat dengan adanya temuan dari Google Trends, yang mana ditemukan peningkatan tren pencarian untuk kata zeus slot dan pinjaman online sejak akhir tahun 2021 hingga akhir 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
