Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Bank Danamon Indonesia mengantongi pinjaman investasi sebesar US$ 75 juta dengan jangka waktu 5 tahun dari International Finance Corporation (IFC).
Henry Ho Direktur Utama Bank Danamon mengatakan, pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai kredit bagi usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.
"Di sektor UKM, terdapat hampir 55 juta unit, namun hanya 30% yang memiliki akses ke layanan keuangan," kata Henry Ho, Selasa (19/11).
Bank milik investor Singapura ini memproyeksikan pertumbuhan kredit UKM sebesar 15% - 17% di tahun 2014, atau lebih rendah dari realisasi pertumbuhan UKM pada tahun 2013 sebesar 30%, atau 3 tahun yang lalu pertumbuhannya mencapai 20% - 25%. Henry bilang, rendahnya target tersebut karena masih melemahnya ekonomi global dan domestik sehingga akan mempengaruhi sektor UKM.
Sarversh Suti Country Manager IFC untuk Indonesia mengatakan, pinjaman bagi sektor UKM ini untuk meningkatkan layanan keuangan dan perbankan yang berbasis pada UKM secara ekstensif.
"Danamon misalnya, memiliki jangkauan yang signifikan pada sektor UKM dan investasi maka kami mendukung perkembangan UKM disini," kata Sarvesh.
Informasi saja, ini merupakan investasi IFC yang kedua pada Danamon, setelah IFC memberikan pinjaman senilai US$ 150 juta untuk mendanai sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada tahun 2006. Alasan Danamon menerima pinjaman dari IFC sangat diwajarkan karena rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposito ratio (LDR) mencapai sekitar 99% dan rasio kecukupan modal (CAR) berada di level sekitar 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News